Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)

IPNU dibentuk pada 24 Februari 1954, di Semarang, Jawa Tengah.

Para pendiri IPNU di antaranya M Syufjan Cholil, Mustahal, dan Abdul Goni Farida.

M Tolchah Mansoer dipilih sebagai ketua umum IPNU yang pertama.

Berikut ini sejarah pembentukan IPNU.

Sejarah IPNU

Melansir jabar.nu.or.id, berdirinya IPNU diawali dari tumbuhnya organisasi-organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan.

Pada 11 Oktober 1936, putra-putra warga NU Surabaya mendirikan perkumpulan yang dinamai Tsamortul Mustafidin.

Tiga tahun kemudian, di Surabaya juga berdiri Persatoean Santri NO (Persano).

Di Malang, berdiri Persatoean Anak Moerid NO (PAMNO) pada 1941 dan Ikatan Moerid NO pada 1945.

Organisasi-organisasi kepemudaan NU terus bermunculan di berbagai wilayah lain, di antaranya:

Pertumbuhan organisasi kepemudaan NU yang semakin marak pada masa revolusi kemerdekaan (1945-1949) merupakan upaya dari kalangan pesantren untuk membantu mempertahankan kemerdekaan.

Pada perkembangannya, muncul gagasan untuk menyatukan organisasi-organisasi tersebut dalam sebuah wadah di bawah NU yang bersifat nasional.

Gagasan pembentukan wadah yang bersifat nasional disampaikan oleh Softan Kholil, Mustahal, Ahmad Masyhud, dan Abdulghani Farida M. Uda dalam Konferensi Besar LP Ma’arif NU pada Februari 1954 di Semarang.

Dari situlah, pada 24 Februari 1954, Konferensi Besar menyetujui beridirinya Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU).

Selain mengangkat Tolchah Mansoer sebagai ketua umum, konferensi juga memutuskan bahwa IPNU berasaskan Ahlussunnah wal Jama’ah dan hanya beranggotakan putra dari pesantren, madrasah, sekolah umum, dan perguruan tinggi.

Batas usia anggota IPNU adalah 13 sampai 28 tahun. Setiap pelajar Islam yang menyatakan keinginan untuk menjadi anggota IPNU dan siap menaati setiap peraturan yang ada, dapat diterima menjadi anggota, melalui mekanisme Makesta.

Adapun tujuan IPNU di antaranya:

  • Menegakkan dan menyiarkan agama Islam
  • Meninggikan dan menyempurnakan pendidikan serta ajaran-ajaran Islam
  • Mnghimpun seluruh potensi pelajar Islam yang berpaham Aswaja, tidak hanya yang berasal dari sekolah-sekolah NU
  • Terbentuknya pelajar bangsa yang bertakwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia, dan berwawasan kebangsaan
  • Bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/24/210000679/sejarah-ikatan-pelajar-nahdlatul-ulama-ipnu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke