Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latar Belakang Munculnya Kerajaan Kediri

Letak Kerajaan Kediri berada di Dahanapura, sekarang di sekitar Kota Kediri, Jawa Timur.

Sri Samarawijaya, sepupu Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan, merupakan nama raja yang mendirikan Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu.

Bagaimana proses berdirinya Kerajaan Kediri?

Latar belakang Kerajaan Kediri

Latar belakang munculnya Kerajaan Kediri adalah adanya pembagian Kerajaan Kahuripan oleh Raja Airlangga pada abad ke-11.

Raja Airlangga adalah pendiri sekaligus raja terakhir dari Kerajaan Kahuripan yang pernah berdiri di Jawa Timur pada abad ke-11.

Raja Airlangga bertakhta di Kahuripan, wilayah kuno yang saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Disebutkan dalam Prasasti Pamwatan bahwa menjelang akhir pemerintahannya, Raja Airlangga memindahkan ibu kota kerajaan ke Daha (Kediri).

Saat itu, raja juga tengah berhadapan dengan masalah suksesi kerajaan karena putri mahkota, Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi, justru memilih untuk menjadi petapa.

Di saat yang sama, putra Dharmawangsa Teguh (raja terakhir Kerajaan Medang), yakni Samarawijaya, menuntut haknya atas takhta.

Untuk menghindari perebutan takhta di antara dua pangeran, yakni putra Airlangga, Mapanji Garasakan, dan sepupunya, Sri Samarawijaya, Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi dua.

Kerajaan Kahuripan memiliki wilayah yang cukup luas, hampir mencakup seluruh daerah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.

Jika pembagian tidak dilakukan dengan tepat, tentunya dapat menimbulkan masalah dari pihak yang merasa dirugikan.

Oleh sebab itu, Raja Airlangga mendapat bantuan dari Mpu Bharada dalam proses pembagian Kerajaan Kahuripan.

Mpu Bharada atau Arya Bharada adalah pendeta sakti agama Buddha yang menjadi guru spiritual Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.

Konon, Mpu Bharada membagi Kerajaan Kahuripan menggunakan kesaktiannya.

Hasil pembagian menyatakan bahwa Kerajaan Jenggala yang ibu kotanya terletak di Kahuripan diberikan kepada Mapanji Garasakan, sementara Kerajaan Panjalu atau Kediri yang berpusat di Daha diberikan kepada Sri Samarawijaya.

Peristiwa pembagian kekuasaan ini terjadi pada tahun 1045, menandai akhir dari pemerintahan Kerajaan Kahuripan sekaligus berdirinya Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu.

Setelah terbagi, Kerajaan Jenggala dan Kediri ternyata tetap berselisih hingga timbul peperangan karena Samarawijaya dan Mapanji sama-sama merasa berhak atas seluruh kekuasaan Airlangga.

Peperangan di antara keduanya terus terjadi selama beberapa dekade hingga Kerajaan Janggala mengalami kekalahan dari Kerajaan Panjalu.

Kerajaan Panjalu dengan pusat pemerintahan di Kediri, Jawa Timur, ini pada akhirnya lebih dikenal sebagai Kerajaan Kediri.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/16/180000079/latar-belakang-munculnya-kerajaan-kediri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke