Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rajut Benang dengan Etika Buddhisme Asia

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan perlunya memikirkan kembali peran agama dalam masyarakat.

Beliau menyoroti isu penting, salah satunya faktor meningkatknya penyalahgunaan atas nama agama dalam sosial dan politik. Agama seringkali justru dijauhi, karena efek negatifnya.

Dengan nada kurang lebih sama, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk wilayah ASEAN Kao Kim Hourn juga mengingatkan tentang pentingya memperkuat jaringan antarnegara, dan agama merupakan hal penting dalam menyumbang.

Begitulah pesan-pesan sambutan yang disampaikan dalam pertemuan penting Asean Intercultural and Interreligious Dialogue conference (AIIDC).

Acara pertemuan antarpemuka agama Asia itu diselenggarakan di Jakarta Ritz Carlton Hotel pada Senin (7/8/2023).

Para pemuka agama Asia, seperti yang terjadi di R 20 (Religions 20) di Bali pada November tahun lalu, berbagi pengalaman dan pelajaran penting dalam memimpin umat. Penyelenggaranya adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dalam sambutan pembukaan dan penutupannya, Ketua Umum PBNU, KH Dr Yahya Cholil Staquf kembali mengingatkan bahwa agama bukan sumber masalah, tetapi agama harus menjadi solusi.

Agama adalah inspirasi bagi terbentuknya peradaban dunia. Dalam banyak kesempatan, beliau mengingatkan bahwa hampir semua peradaban besar, baik kuno, tengah ataupun modern, agama selalu memberi landasan semangat, moral, dan norma.

Agama tidaklah tepat menerima nasib sebagai kambing hitam pemecah belah, sumber konflik, dan panasnya tensi identitas agama bagi manusia.

Tema yang diangkat pun sangat relevan dengan yang dihadapi dunia saat ini, yaitu: Asean Shared Civilizational Values, Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security and Economic Prosperity.

Dua menteri memberi sambutan terpisah. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadim Makarim mengingatkan pesan keragaman dalam persatuan Indonesia. Menjaganya tidak mudah, namun itulah modal dasar bagi Indonesia.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menekankan pentingnya moderasi dalam berpandangan keagamaan dan pengerasan identitas bisa membahayakan kesadaran perbedaan.

Penulis diberi amanah untuk memimpin satu sesi besar dengan menghadirkan banyak tokoh agama dari Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Mianmar, China dan India. Lebih banyak menghadirkan tokoh-tokoh Buddhisme dalam seminar kali ini.

Mereka berbicara tentang etika Buddhisme dalam menyumbang penguasaan spiritual individu dan keselarasan masyarakat.

Para Bhante itu memaparkan pentingnya etika cinta dan kasih sayang (compassion and love) dalam setiap individu.

Ajaran Buddhisme diwujudkan dalam latihan meditasi sehari-hari. Guna meditasi adalah penumbuhan kesabaran, kekuatan, kesadaran, dan penenangan diri.

Ini juga bisa dijumpai dalam agama lain, dalam Islam adalah shalat, dalam Kristen dan Katolik berdoa dalam misa, dalam Hindu adalah puja, dan bermacam-macam istilah lainnya.

Buddhisme layak menjadi perhatian karena sumbangannya dalam menggarap kesadaran individu dan tumbuhnya peradaban berdasar ruh kesadaran keselarasan kehidupan makhluk dan susunan alam semesta (kosmologi).

Saat ini meditasi Buddhisme banyak dipraktikkan mereka yang memeluk agama itu atau yang tidak memeluknya.

Meditasi dan filsafat Buddhisme terbuka untuk siapa saja, tanpa harus menjadi Buddhis. Sama seperti cinta kasih Kristiani, atau semangat egalitarianisme dalam Islam.

Yoga dalam Hinduisme dan berbagai sumbangan agama untuk menjadikan batin manusia lebih damai, tenang, dan selaras dengan manusia lain dan alam semesta.

Buddhisme di Asia Tenggara memang datang lebih dahulu dari Islam dan Kristiani. Buddhisme menjadi fondasi banyak dinasti dan kerajaan dari Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia sampai Indonesia.

Setelah itu datanglah Islam dan Kristen. Terjadilah dialog dalam lokalitas masing-masing.

Lahirlah tradisi keagamaan unik di Asia Tenggara. Islam Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan produk dialog juga dengan agama-agama lain, termasuk Buddhisme dan Hinduisme.

Buddhisme mengajarkan keselarasan individu dan ketenangan jiwa, baik dalam praktik meditasi dan filsafatnya. Dalam konferensi itu banyak diungkap.

Bhante Sri Pannavaro Mahatera dai wihara Mendut Magelang Jawa Tengah mempresentasikan tema warisan Buddhisme di Indonesia, yaitu ruh Bhinneka Tunggal Ika.

Warisan ini sudah menjadi pengertian nasional dan sudah berkembang tanpa memandang agama sang penafsir, semua menyumbang makna baru keragaman dan perbedaan di negeri ini.

Namun teks asli Sutasoma karya Mpu Tantular tentu dilandasi etika Buddhisme Mahayana Nusantara. Warisan ini yang harus diapresiasi dan tidak lupa sudut pandang Buddhisme yang merupakan asal istilahnya.

Namun penyatuan identitas Asia Tenggara ini masih mempunyai banyak tantangan, salah satunya diingatkan oleh Prof. Nadirsyah Hosen, pengajar Universitas Monash Australia.

Nadirsyah mengingatkan bahwa Asia Tenggara, berbeda dengan Uni Eropa. Kita belum mempunyai kesetaraan ekonomi, kesamaan bahasa, identitas politik, dan lokalitas masing-masing yang menghadapi persoalan berbeda.

Konferensi seperti itu adalah langkah maju bagi umat Islam Indonesia. Kontribusi besarnya adalah membuka kenyataan antariman yang terus membutuhkan pupuk dan siraman.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/09/081629979/rajut-benang-dengan-etika-buddhisme-asia

Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke