Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Terjadinya Perang Jagaraga

Perang Jagaraga terjadi tahun 1848 silam. Dalam pertempuran ini, Belanda mengerahkan lebih dari 2000 prajurit, yang sepertiganya merupakan orang Eropa dan sisanya adalah orang Jawa dan Madura.

Sementara itu, pihak Bali mengerahkan sebanyak 16.000 prajurit, termasuk 1.500 orang yang bersenjatakan senjata api di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik.

I Gusti Jelantik merupakan patih Kerajaan Buleleng. Dalam Perang Jagaraga, 200 prajurit Belanda tewas.

Lantas, apa penyebab terjadinya Perang Jagaraga?

Penyebab

Perang Jagaraga terjadi pada tahun 1848 hingga 1849.

Penyebab terjadinya Perang Jagaraga adalah karena ketidaktaatan Raja Buleleng, I Gusti Ngurah Made Karangasem dan Maha Patih I Gusti Ketut Jelantik pada perjanjian damai atas kekalahan Perang Buleleng pada 1846.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Raja Buleleng dan Raja Karangasem yang membantu Perang Buleleng.

Berikut isi dari perjanjian tersebut:

Setelah perjanjian tersebut berjalan selama dua tahun, ternyata Raja Buleleng tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan dalam perjanjian.

Lebih lanjut, Raja Buleleng juga tidak menunjukkan niatan untuk membayar semua utang-utangnya.

Tidak berhenti di situ, setelah Perang Buleleng berakhir, I Gusti Ngurah Made Karangasem, I Gusti Ketut Jelantik, pimpinan pasukan dan para prajurit memindahkan Kerajaan Buleleng ke Desa Jagaraga.

Selama di Jagaraga, I Gusti Ketut Jelantik dan Raja Buleleng dengan dibantu oleh Jro Jempiring sudah menyusun strategi perang dalam kurun waktu 1846 hingga 1848.

Bagi Belanda, tindakan yang dilakukan oleh I Gusti Ketut Jelantik dan Raja Buleleng ini mengancam keberadaan mereka.

Terlebih lagi, I Gusti Ketut Jelantik selalu membuat keributan di sekitar Buleleng dan Pabean. Mereka merampok kapal-kapal Belanda di Pelabutan Pabean sekaligus memboikot penjualan bahan makanan kepada serdadu Belanda.

Kondisi inilah yang kemudian mendorong Belanda melakukan penyerbuan terhadap I Gusti Ketut Jelantik dan pasukannya pada 8 Juni 1848 melalui Pelabuhan Sangsit dengan kekuatan 22 kapal perang yang dilengkapi meriam.

Referensi:

  • Schulte, Nordholt H.G.C. (2010). The Spell of Power, A History of Balinese Politics 1650-1949. Leiden: KITLV Press.
  • Hanna, Willard A. (2003). Bali Chronicles, A Lively Account of the Island’s History from Early Times to the 1970’s. Singapore: Periplus Editions.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/11/070000579/penyebab-terjadinya-perang-jagaraga-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke