Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Plot 20 Juli: Upaya Pembunuhan Hitler oleh Bawahannya

Ketenaran Hitler sebagai pemimpin militer yang cerdik dan bengis, banyak tidak disukai oleh negara-negara lain termasuk bawahannya sendiri.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh orang lain maupun bawahannya, namun upaya tersebut tidak pernah berhasil.

Salah satu upaya pembunuhannya adalah ketika terjadi kekalutan dalam tubuh Nazi yang terdesak dalam Perang Dunia II.

Pasalnya, Hitler kala itu memaksa petinggi-petinggi tentara Jerman yang telah terdesak oleh gempuran tentara Sekutu agar tetap bertahan dan tetap melawan.

Para petinggi militer Jerman yang kala itu tak sependapat, merencanakan upaya pembunuhan pada Juli 1944 yang dikenal dengan Plot 20 Juli.

Jerman dalam Dilema Perang Dunia II

Dimulai tahun 1942, Jerman telah terlibat dalam beberapa kali pertempuran, tak jarang pula Jerman kala itu mengalami kekalahan.

Di Perang Stalingrad, Jerman harus menerima kekalahan perang yang berakibat tewasnya 24 Jendral, 2.500 perwira dan 90.000 prajurit.

Demikian juga di Afrika, Jerman harus Kembali menanggung kekalahan dari pasukan Inggris di bawah pimpinan Rommel, dan beberapa kekalahan lainnya.

Beberapa kekalahan tersebut menimbulkan sikap pesimisme di kalangan petinggi militer lainnya yang lebih memilih untuk menandatangani perjanjian damai dengan sekutu daripada Jerman hancur.

Namun, tentu saja usulan tersebut ditolak oleh Hitler. Beberapa petinggi akhirnya menyusun gerakan pembunuhan terhadap Hitler.

Para petinggi tersebut diantaranya adalah Jenderal Ludwig Beck, Marsekal Erwin von Witzleben seorang mantan Kepala Staf Wehrmacht, Marsekal Walter von Brauchitsch seorang mantan Panglima Angkatan Nazi.

Sebelum terjadinya Plot 20 Juli, telah ada lima upaya pembunuhan Hitler oleh kelompok tersebut, namun upaya itu selalu gagal.

Upaya pembunuhan pertamanya dilakukan pada 13 Maret 1943 dengan cara memanipulasi dua bom yang dibungkus botol minuman dan diselundupkan dalam pesawatnya Hitler.

Namun upaya tersebut gagal karena sumbu bom tersebut mati. Mereka kemudian merencanakan kembali hingga yang terakhir adalah pada 20 Juli 1944 yang kemudian melahirkan istilah Plot 20 Juli.

Aksi Plot 20 juli

Kala itu kelompok anti-Hitler ini mengetahui rencana Hitler yang akan mendatangi konferensi militer di Rastenburg.

Mereka kemudian menyiapkan sebuah bom waktu dalam koper yang kemudian dititipkan kepada Brandt dan von Stauffenberg yang mengikuti konferensi tersebut.

Mereka kemudian izin keluar dengan dalih menelpon temannya, koper tersebut kemudian ditinggal di bawah meja.

Beberapa saat kemudian koper itu meledak. Para komplotan ini meyakini bahwa Hitler telah mati dan bergegas kembali ke Berlin dengan upaya kudeta pemerintahan Nazi.

Dalam upaya kudeta tersebut, para petinggi Nazi yang semula meyakini kabar tersebut menerima informasi bahwa Hitler belum mati dan memerintahkan untuk menangkap komplotan plot 20 Juli.

Komplotan ini kemudian ditangkap dan ditembak mati oleh petinggi yang setia kepada Hitler. Untuk mengenang komplotan ini, kemudian lahirlah istilah Plot 20 juli.

Referensi:

  • Kartika. (2008). Pembebasan Prancis 6 Juni–25 Agustus 1944: Dari Pendaratan di Normandie Hingga Pembebasan Paris. (Skripsi: Universitas Indonesia)

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/13/060000979/plot-20-juli--upaya-pembunuhan-hitler-oleh-bawahannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke