Mengapa Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam Ditentang Rakyatnya?

Pihak yang berseteru dalam perang ini adalah Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.

Namun pada perkembangannya, beberapa negara lain juga terlibat dalam Perang Vietnam.

Salah satu negara yang turut terlibat dalam Perang Vietnam adalah Amerika Serikat (AS).

Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam ditentang oleh rakyat Amerika karena menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis terhadap tentaranya sendiri.

Latar belakang keterlibatan AS

Perang Vietnam dipicu oleh perbedaan pandangan antara pemimpin Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.

Ho Chi Minh, yang memimpin Vietnam Utara, ingin menjadikan Vietnam negara komunis, sedangkan Ngo Dinh Diem, yang menguasai Vietnam Selatan, ingin membangun negara liberal ala Barat.

Satu hal yang melatarbelakangi keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam adalah ketakutan terjadinya efek domino.

Apabila Vietnam Utara menang dan Vietnam menjadi negara komunis, maka negara-negara di Asia Tenggara dikhawatirkan akan mengikutinya.

Saat itu, AS tengah terlibat Perang Dingin dan berebut pengaruh dengan negara komunis Uni Soviet.

Itulah alasan negara Amerika mendukung Vietnam Selatan yang dipimpin Ngo Dinh Diem.

Bentuk keterlibatan AS

Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam dimulai sejak awal, yakni pada 1955, ketika Presiden Dwight D. Eisenhower menjanjikan dukungan kepada Vietnam Selatan.

Bentuk keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam mulai dari bantuan persenjataan, pasukan, pelatihan militer, hingga bantuan ekonomi.

Pasukan Vietnam Selatan mendapat pelatihan serta peralatan dari militer AS dan CIA.

Pada November 1967, pasukan AS yang diterjunkan ke Vietnam Selatan telah berjumlah 500.000 tentara lebih, di mana 15.000 di antaranya tewas dan 100.000 lainnya mengalami luka-luka.

Keterlibatan AS ditentang rakyatnya

Seiring berjalannya waktu, banyak pasukan Amerika Serikat yang meragukan pemerintah negaranya sendiri.

Bahkan, keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam ditentang oleh rakyat Amerika karena telah menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis terhadap tentaranya.

Antara 1966 hingga 1973, gerakan anti-perang dan protes besar bermunculan di AS.

Para demonstran yang melakukan aksi di luar gedung Pentagon menyuarakan bahwa warga sipil telah menjadi korban utama dan AS hanya mendukung kediktatoran di Saigon.

AS dan Vietnam Utara melakukan perundingan di Paris, Perancis, tetapi menemui jalan buntu sehingga belum mampu menghentikan keterlibatan AS dalam Perang Vietnam.

Setelah Presiden Richard Nixon mulai menjabat pada 1969, AS kembali melakukan manuver yang semakin memperparah kekejaman Perang Vietnam.

Hal itu tidak hanya mendatangkan kecaman dari rakyat Amerika, tetapi juga masyarakat internasional.

AS akhirnya menghentikan keterlibatannya dalam Perang Vietnam pada 1973, dua tahun sebelum perang resmi berakhir dengan kemenangan Vietnam Utara.