Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Organisasi Kedaerahan yang Muncul Sebelum Sumpah Pemuda

Sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, kalangan angkatan muda masih terkotak-kotak dalam berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan.

Selain bersifat kedaerahan, organisasi pemuda yang terbentuk umumnya hanya bertujuan untuk mempererat pergaulan, menambah pengetahuan, dan membangkitkan perhatian terhadap budaya daerahnya.

Lantas, apa saja organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan dan terbentuk sebelum Sumpah Pemuda?

Tri Koro Dharmo (Jong Java)

Tri Koro Dharmo adalah nama organisasi pemuda pertama yang terbentuk sebelum terjadinya Sumpah Pemuda.

Tri Koro Dharmo juga dikenal sebagai organisasi pemuda bersifat kedaerahan yang mendasari lahirnya Jong Java.

Organisasi yang terbentuk pada 7 Maret 1915 ini memiliki tiga tujuan utama yang mulia, yakni sakti, budi, dan bakti.

Tujuan Organisasi ini adalah mencapai Jawa Raya dengan jalan memperkukuh rasa persatuan antara pemuda Jawa, Sunda, Bali, dan Lombok.

Namun, sifat Tri Koro Dharmo yang Jawa sentris membuat para pemuda Sunda dan Madura tidak senang, hingga akhirnya organisasi ini berubah nama menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918.

Jong Sumatranen Bond

Jong Sumatranen Bond adalah contoh organisasi kedaerahan yang muncul sebelum dicetuskannya Sumpah Pemuda 1928, yang berasal dari Sumatera.

Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 oleh Teungku Mansyur (ketua), Anas dan Amir (sekretaris), serta Munir Nasution dan Kanun (komisaris).

Adapun tokoh lain dalam Jong Sumatranen Bond adalah Mohammad Hatta, Bahder Djohan, dan Muhammad Yamin.

Jong Bataks Bond

Jong Bataks Bond merupakan perkumpulan para pemuda yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara.

Selain mempererat persatuan dan persaudaraan pemuda Batak, tujuan pembentukan organisasi ini adalah memajukan kebudayaan daerah Batak.

Salah satu tokoh Jong Batak adalah Amir Syarifuddin Harahap.

Jong Minahasa

Jong Minahasa adalah perkumpulan para pemuda yang berasal dari Minahasa, di bagian utara Pulau Sulawesi.

Organisasi yang didirikan pada 1918 ini bertujuan mempererat persatuan di antara para pemuda yang sedaerah dan ikut serta memajukan kebudayaannya.

Tokoh-tokoh Jong Minahasa di antaranya Sam Ratulangi, Tumbelaka, dan GR Pantow.

Jong Ambon

Jong Ambon adalah organisasi yang didirikan oleh kalangan pemuda Ambon pada 1918.
Sebelum Jong Ambon terbentuk, telah ada beberapa organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon.
Salah satu contohnya adalah Ambons Studiefonds yang dibentuk pada 1909.

Jong Celebes

Jong Celebes merupakan organisasi yang menghimpun para pemuda pelajar dari seluruh Sulawesi.

Organisasi ini bertujuan mempererat persatuan dan persaudaraan di antara para pemuda dari Pulau Sulawesi.

Salah satu tokoh Jong Celebes adalah Arnold Mononutu.

Sekar Rukun

Sekar Rukun adalah organisasi pemuda Sunda yang didirikan pada 1919.

Tujuan awal pendirian organisasi ini adalah memajukan orang Sunda dan menyatukan siswa-siswa Sunda.

Beberapa tokoh Sekar Rukun antara lain Achmad Hamini, Mohammad Sjafie, Iki Adiwidjaja, Doni Ismail, Samjun Sastranegara, dan Iwa Koesoemasoemantri.

Timorsch Verbond

Timorsch Verbond merupakan perkumpulan masyarakat Timor yang didirikan pada September 1921 oleh JW Ammalo.

Anggotanya berasal dari kalangan militer, pegawai negeri, dan pegawai raja pribumi.

Timorsch Verbond didirikan dengan tujuan memajukan bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor.

Pemuda Kaum Betawi

Pada 1927, dibentuk Pemuda Kaum Betawi yang diketuai oleh Mohamad Tabrani.

Dasar perkumpulan ini adalah kebangsaan dan keanggotaannya bersifat terbuka untuk orang-orang Betawi serta pemuda Indonesia.

Referensi:

  • Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. (1977). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Tengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/28/190000679/organisasi-kedaerahan-yang-muncul-sebelum-sumpah-pemuda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke