Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Sejarah Dapat Terulang Kembali?

Untuk dapat menilai kebenaran dari kejadian itu, maka sebuah peristiwa sejarah perlu memiliki bukti-bukti yang menguatkan, seperti saksi mata, peninggalan-peninggalan, dokumen bersejarah, dan catatan.

Kendati begitu, sebuah peristiwa sejarah tidak akan pernah bisa terulang kembali sama persis karena bersifat unik.

Sejarah bersifat unik

Sejarah dapat dikatakan sebagai sebuah pengalaman manusia di masa lalu yang terjadi sepanjang manusia hidup.

Terkadang, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau juga kembali lagi terjadi pada masa depan.

Hal ini disebabkan oleh pengalaman yang dimiliki manusia dari peristiwa masa lalu yang kemudian diterapkan kembali di masa depan.

Peristiwa seperti ini disebut sebagai pengulangan sejarah, ketika bisa terjadi sebuah kejadian dengan pola yang sama, tetapi dalam waktu berbeda.

Oleh karena itu, suatu peristiwa sejarah tidak akan pernah bisa terulang sama persis karena sejarah bersifat unik.

Maksud sejarah bersifat unik adalah peristiwa itu hanya bisa terjadi satu kali dan tidak mungkin terulang kembali dalam bentuk atau kejadian yang sama persis.

Umumnya, tetap akan ada perbedaan di dalam pengulangan sejarah, mulai dari pelaku, tempat, dan waktunya tentu berbeda.

Salah satu contoh dari pengulangan peristiwa sejarah adalah mengenai aksi demonstrasi mahasiswa Indonesia pada 1998 silam yang menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.

Aksi ini serupa dengan peristiwa demonstrasi terhadap Presiden Soekarno pada 1966.

Kedua peristiwa ini memiliki pola sama, yaitu menuntut agar presiden Indonesia turun dari jabatannya karena dianggap tidak sanggup menangani permasalahan yang terjadi.

Akan tetapi, waktu dan tempat kejadiannya berbeda, yaitu tahun 1966 dan 1998.

Contoh lainnya adalah peristiwa PKI Madiun 1948 dengan G30S 1965.

Meskipun dua peristiwa ini memiliki pola yang sama, yaitu melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), tetapi latar belakang, pelaku, korban, waktu, dan tempat terjadinya kedua peristiwa itu berbeda.

Kesimpulannya adalah peristiwa sejarah tidak dapat terulang kembali.

Referensi:

  • Madjid, M Dien dan Johan Wahyudi. (2014). Ilmu Sejarah, Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kencana.
  • Kuntowijoyo. (1999). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/16/100000879/apakah-sejarah-dapat-terulang-kembali-

Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke