Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arti Penting Kerajaan Ternate dalam Dunia Perdagangan pada Masa Lalu

Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583), Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan dan dikenal sebagai kerajaan maritim terkemuka di wilayah timur Indonesia.

Kejayaan kerajaan tidak dapat dipisahkan dari peranan Ternate dalam dunia perdagangan masa itu.

Berikut ini arti penting Kerajaan Ternate dalam dunia perdagangan pada masa lalu.

Ternate, pusat penghasil rempah-rempah

Arti pentingnya Kerajaan Ternate dalam dunia perdagangan pada masa lalu adalah sebagai penghasil rempah-rempah, yang merupakan komoditas perdagangan yang sangat laris.

Sejak zaman dulu, Kepulauan Maluku, termasuk Ternate, dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Bahkan Kepulauan Maluku dijuluki sebagai "The Spicy Island", karena melimpahnya hasil rempah-rempah, khususnya cengkih dan pala.

Hasil utama Kerajaan Ternate seperti cengkih dan pala inilah yang kemudian membawa Ternate ke dalam rantai perdagangan di Nusantara maupun antarbangsa.

Sejak masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya, jalur dagang antara Ternate, Hitu, Jawa Timur, dan China, telah hidup.

Dari situlah para pedagang dari China dan India mengetahui bahwa Maluku terlibat dalam perdagangan di Asia Tenggara berkat hasil rempah-rempahnya yang berlimpah.

Pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya sekitar abad ke-14, hubungan pelayaran dan perdagangan antara pelabuhan Tuban dan Gresik dengan daerah Ternate masih sering terjadi.

Hubungan perdagangan antara Maluku dan Jawa terus berlanjut pada awal abad ke-16, dibuktikan dengan catatan Tome Pires, seorang penulis dari Portugis.

Tome Pires memberikan gambaran Ternate yang didatangi oleh kapal-kapal dari Gresik milik Pate Yusuf.

Masih dari catatan Pires, pelabuhan Ternate diketahui dapat menampung dua atau tiga kapal yang berlabuh.

Rempah-rempah terutama cengkih dan pala yang dimiliki Ternate bahkan mengundang pedagang dari Arab, Timur Tengah, Melayu, dan China, untuk datang langsung ke wilayahnya.

Pada abad ke-15, Kerajaan Ternate semakin mengalami perkembangan pesat, terutama di bidang perdagangan dan pelayaran, berkat kekayaan rempah-rempahnya.

Ternate tumbuh menjadi kerajaan maritim yang besar di Indonesia Timur juga karena letaknya yang strategis pada jalur perdagangan rempah-rempah.

Akan tetapi, kestabilan kehidupan maritim kerajaan sempat terancam ketika bangsa Eropa mulai menginjak tanah Ternate.

Seperti tercatat dalam sejarah, salah satu hal yang melatarbelakangi pelayaran samudra oleh bangsa Eropa adalah pencarian rempah-rempah.

Akibat persaingan bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda, perdagangan rempah di Ternate mengalami pasang surut.

Pada akhirnya, VOC yang dibentuk oleh Belanda berhasil monopoli perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Maluku.

Referensi:

  • Pattikayhatu, J.A. (2018). Maluku: Sebelum Kedatangan Bangsa Eropa dan Selama Penjajahan. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/06/170000679/arti-penting-kerajaan-ternate-dalam-dunia-perdagangan-pada-masa-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke