Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Katipunan, Gerakan Perlawanan Rakyat Filipina terhadap Spanyol

Gerakan ini dipelopori oleh Deodato Arellano, Ramon Basa, dan Andres Bonafico pada 1892.

Mulanya, organisasi ini bersifat rahasia, hingga mulai diketahui pada 1896 dan menyebabkan terjadinya Revolusi Filipina.

Revolusi tersebut membuat kewalahan pemerintah kolonial Spanyol dan melahirkan Perjanjian Biak-na-Bato pada 1897 sebagai upaya meredam revolusi.

Latar belakang Katipunan

Filipina dikuasi Spanyol sejak 1521. Pada 1890-an, rakyat benar-benar muak dengan penjajahan yang dilakukan terhadapnya.

Mulai saat itu, rakyat Filipina ingin merdeka dari Spanyol dan mendirikan pemerintahan secara mandiri.

Pembicaraan terkait reformasi dan sikap kritis terhadap pemerintahan kolonial Spanyol mulai jadi topik di kalangan intelektual muda Filipina.

Salah satu tokohnya adalah dokter dan sastrawan bernama Jose Rizal, yang menjadi salah satu perintis gerakan nasionalisme Filipina.

Meski tidak secara langsung menganjurkan kemerdekaan, ketika menjadi mahasiswa di Madrid, Jose mulai mengkritik segala kebijakan Spanyol di Filipina.

Sepulang dari Madrid, Spanyol, pada 1892, Jose mendirikan gerakan reformis bernama Liga Filipina di Manila.

Usaha Jose Rizal direspons oleh pemerintahan kolonial Spanyol dengan menangkap dan mengasingkannya ke Dapitan, sebelah barat laut Mindanao.

Penangkapan Jose Rizal mengejutkan dan memantik amarah rakyat Filipina yang selaras dengan pemikirannya.

Berdirinya Katipunan

Merespons penangkapan Jose Rizal, pada 7 Juli 1892, sekelompok intelektual seperti Andres Bonifacio bersama Valentin Diaz, Teodoro Plata, Ladislao Diwa, Deodato Arellano dan beberapa lainnya mendirikan sebuah gerakan rahasia bernama Katipunan di Tondo, Manila.

Katipunan memiliki makna asosiasi, yang dalam bahasa Tagalog adalah Kataastaasang Kagalang-galang na Katipunan ng mga Anak ng Bayan, yang berarti Asosiasi Tertinggi dan Terhormat dari Putra Putri Negeri.

Di awal pembentukannya, Katipunan memiliki tugas merekrut orang baru dengan metode segitiga, di mana anggota asli akan menerima anggota baru yang tidak saling mengenal.

Tujuan Katipunan

Gerakan Katipunan, yang saat itu dipimpin oleh Bonifacio, menetapkan tiga tujuan dasar, yakni politik, moral, dan sipil.

Dasar politik memiliki makna pemisahan Filipina dari Spanyol, sementara tujuan moral adalah tentang pengajaran perilaku baik, kebersihan, moral yang baik, dan melawan pembatasan ilmu pengetahuan.

Sedangkan tujuan sipil adalah sikap gotong royong dan membela kaum miskin yang tertindas.

Dalam kurun waktu dua tahun, keanggotaan yang mulanya lusinan menjadi ratusan orang yang terkonsentrasi di Manila.

Sebagian besar anggota gerakan Katipunan berlatar belakang masyarakat kelas menengah ke bawah, seperti buruh, pedagang kecil, dan petani.

Pemberontakan Katipunan

Pada 1896, Katipunan mulai melancarkan perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Spanyol melalui tulisan.

Perlawanan ini bersifat rahasia sejak awal berdirinya pada 1892 hingga 1896.

Organisasi Katipunan meluncurkan surat kabar propaganda bernama Kalayan atau kebebasan, yang diterbitkan dan didistribusikan di Manila.

Melalui surat kabar ini, Ketipunan berhasil menarik perhatian banyak orang untuk bergabung.

Gerakan ini mulai muncul sempalannya ketika salah satu anggotanya yang bernama Emilio Aguinaldo dan saudaranya memimpin organisasi Katipunan di Cavite pada Maret 1896.

Di Cavite, Katipunan merekrut banyak anggota karena melonggarkan syarat perekrutan.

Setelah semakin besar dan banyaknya anggotanya, Katipunan melakukan perlawanan secara terbuka, meski masih dalam bentuk tulisan.

Keberadaan gerakan ini diketahui oleh pemerintah kolonial Spanyol pada Agustus 1896.

Pemimpin pemberontakan Katipunan di Filipina, Bonifacio, memerintahkan untuk segera melakukan pemberontakan terbuka terhadap Spanyol.

Pemberontakan pecah pada 1896 hingga 1898, yang kemudian dikenal dengan Perang Tagalog.

Pecahnya Katipunan

Perang Tagalog yang dimulai oleh gerakan Katipunan membuat kewalahan pemerintah kolonial Spanyol.

Untuk meredamnya, pemerintah kolonial Spanyol menjatuhi hukuman mati kepada Jose Rizal, yang sebelumnya telah ditangkap.

Jose Rizal dieksekusi mati pada 30 Desember 1896, yang justru membuat gerakan revolusi Katipunan semakin besar.

Namun, di tengah situasi pemberontakan yang semakin memanas dengan peperangan, gerakan Katipunan terpecah.

Perpecahan itu menghasilkan dua kubu, yakni kubu Bonifacio dan kubu Aguinaldo, yang saling berselisih.

Perselisihan itu kemudian menghasilkan pemilihan umum di Filipina sejak dijajah oleh Spanyol melalui Konvensi Tejeros pada 22 Maret 1897.

Pemilihan umum tersebut menghasilkan kubu Aguinaldo sebagai pemenang, setelah mendapat suara terbanyak dari anggota Katipunan.

Meski demikian, perang tetap terjadi, dan kubu Aguinaldo didesak hingga ke pegunungan tenggara Manila oleh militer Spanyol.

Hal ini kemudian memaksa kubu Aguinaldo menerima perundingan dengan Spanyol melalui Pakta Biak-na-Bato pada 1897.

Aguinaldo dan para pemimpin Katipunan lainnya akhirnya diasingkan ke Hong Kong dan mendapat uang 400.000 peso.

Selain itu, Spanyol juga berjanji akan melakukan reformasi atas kepemimpinannya di Filipina.

Akhir revolusi

Uang sebesar 400.000 peso yang diterima Aguinaldo kemudian dimanfaatkan untuk membeli senjata dan berusaha kembali ke Filipina guna melakukan perlawanan.

Pada 1 Mei 1898, datang Angkatan Laut Amerika Serikat pimpinan George Dewey yang menghancurkan armada Spanyol di Manila Bay.

Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Aguinaldo untuk kembali ke Filipina dan melakukan perlawanan terhadap Amerika Serikat.

Pada 1899, Filipina bediri sebagai negara republik dengan Aguinaldo sebagai presidennya.

Hal itu kemudian memancing perang Filipina-Amerika pada 1899 hingga 1902.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/21/140000279/katipunan-gerakan-perlawanan-rakyat-filipina-terhadap-spanyol

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke