Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Pedang Zulfikar, Senjata Legendaris Nabi Muhammad

Dalam sejarah Islam, pedang ini memang paling dikenal dibanding senjata lain yang digunakan pada masa itu.

Bentuk Pedang Zulfikar dikenal dalam beragam versi, tetapi yang paling populer dipercayai berbentuk melengkung dan berujung ganda.

Pedang Zulfikar, yang konon berkekuatan sama dengan 1000 tentara, pada akhirnya diwariskan kepada Ali bin Abi Thalib.

Nama Pedang Zulfikar sendiri berasal dari kata fiqar, yang berarti pembedaan atau pembagian.

Lantas, bagaimana sejarah Pedang Zulfikar?

Asal-usul Pedang Zulfikar

Sejarah Pedang Zulfikar sebenarnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, menurut kepercayaan umat Muslim, pada masa Perang Badar, Nabi Muhammad SAW mematahkan sebuah ranting yang secara ajaib berubah menjadi Pedang Zulfikar.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa Pedang Zulfikar dikirim oleh Allah melalui Malaikat Jibril saat Nabi Muhammad sedang berdoa dalam Pertempuran Khandaq.

Pendapat lainnya lagi mengatakan bahwa Pedang Zulfikar adalah hasil rampasan sewaktu perang sedang berlangsung.

Sementara versi lain lagi menyebutkan bahwa pada abad pertengahan, pedang besi dan baja diproduksi secara masif dan digunakan untuk bertempur.

Setiap tentara dilatih menggunakan pedang, sehingga semua jenderal kerajaan, raja serta kaisar, memiliki pedang pribadinya masing-masing.

Salah satu pedang yang dipunyai oleh Nabi Muhammad SAW adalah Pedang Zulfikar ini.

Diwariskan kepada Ali bin Abi Thalib

Pada akhirnya, Pedang Zulfikar diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada anak asuh sekaligus menantunya, Ali bin Abi Thalib, pada masa Perang Uhud.

Konon, berkat pedang ini, kaum Muslim berhasil memenangkan pertempuran saat melawan para musuh Islam waktu itu.

Selain digunakan dalam Perang Uhud, Pedang Zulfikar juga diandalkan Ali bin Abi Thalib saat Perang Parit, yang merupakan upaya pengepungan terkenal di Kota Madinah.

Sejak itu, Pedang Zulfikar selalu dibawa oleh Ali bin Abi Thalib dalam berbagai pertempuran.

Bahkan, Ali bin Abi Thalib dan Pedang Zulfikar dipercaya menjadi kunci kemenangan kaum Muslimin dalam perang melawan musuh.

Saking melekatnya Pedang Zulfikar dengan sosok Ali bin Abi Thalib, desain dari pedang ini ada ukiran berbahasa Arab yang berbunyi, "Ia fata 'illa 'Ali; Ia sayf 'illa Dza I-Fiqar", yang berarti tidak ada pemuda selain Ali dan tidak ada pedang selain Zulfikar.

Namun, saat ini Pedang Zulfikar yang asli tidak diketahui keberadaannya.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/09/140000179/sejarah-pedang-zulfikar-senjata-legendaris-nabi-muhammad

Terkini Lainnya

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke