Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertempuran Rabaul: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Peperangan ini melibatkan pasukan Sekutu dan tentara Jepang, yang berujung pada kekalahan Sekutu.

Kemenangan Pertempuran Rabaul begitu penting bagi Jepang, karena lokasinya berdekatan dengan Kepulauan Caroline, yang menjadi pangkalan utama Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Usai pertempuran, Rabaul diubah menjadi pangkalan utama untuk tempat pendaratan Jepang di Niugini.

Latar belakang

Rabaul terletak di ujung timur Britania Baru, pulau terbesar di Kepulauan Bismarck, Papua Niugini.

Pada saat Pertempuran Rabaul, wilayah ini adalah ibu kota Niugini yang dikelola oleh Australia, setelah direbut dari Jerman pada 1914.

Pada Maret 1941, Australia mengirim garnisun berkekuatan 700 tentara ke wilayah ini setelah ketegangan dengan Jepang meningkat.

Dalam perkembangannya, pasukan yang dikomandoi oleh Letnan Kolonel John Scanlan ini bertambah menjadi 1.400 orang.

Sepanjang 1941, Sekutu sempat berencana untuk menjadikan Rabaul sebagai stasiun radar yang dikelilingi ladang ranjau, tetapi dibatalkan.

Namun, garnisun yang dikirim akan tetap bertahan guna melindungi Rabaul sebagai pos pengamatan terdepan Sekutu.

Tugas utama mereka adalah melindungi Vunakanau, lapangan terbang utama Angkatan Udara Australia (RAAF) di dekat Rabaul, dan lapangan udara di Pelabuhan Simpson, yang penting untuk pengawasan pergerakan Jepang di wilayah tersebut.

Namun, kekuatan garnisun ini sebenarnya sangat kurang. Sementara bagi Jepang, Rabaul dianggap menjadi salah satu kota penting karena dekat dengan Kepulauan Caroline.

Pasalnya, Kepulauan Caroline adalah pangkalan utama Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Apabila Rabaul berhasil direbut dari Sekutu, maka Jepang akan memiliki pelabuhan dan lapangan udara untuk memberikan perlindungan ke Kepulauan Caroline.

Selain itu, Jepang juga dapat memotong jalur komunikasi Sekutu, utamanya antara Amerika Serikat dan Australia.

Oleh karena itu, Mayor Jenderal Tomitaro Horii ditugaskan oleh Jepang untuk merebut Rabaul, sebagai bagian dari Operasi R.

Kronologi

Mulai 4 Januari 1942, Jepang mulai memberikan serangan udara ke Kota Rabaul menggunakan kapal induk Kaga dan Akagi.

Pihak Australia, yang tidak siap dengan serangan ini, merasa kewalahan, tetapi segera mendapat bantuan.

Pada 21 Januari 1942, delapan pesawat RAAF menyerang 109 pesawat Jepang. Hasilnya, tiga pesawat RAAF jatuh, sementara dua lainnya mendarat darurat dan satu pesawat rusak.

Di sisi lain, satu pesawat pengebom Jepang berhasil dijatuhkan oleh meriam pertahanan udara Australia.

Serangan ini mengakibatkan artileri pesisir Australia hancur dan infanterinya ditarik mundur dari Rabaul.

Keesokan harinya, pada 22 Januari, Jepang mendarat di pantai Irlandia Baru dan menyebarkan pasukannya di sekitar pulau.

Malamnya, armada invasi Jepang mulai mendekat ke Rabaul. Tidak lama kemudian, bantuan dari Australia mendarat di Britania Baru.

Akan tetapi, mereka masih kalah jumlah dengan pasukan Jepang, sehingga memilih untuk mundur dari pertempuran di dekat Pelabuhan Simpson.

Dalam beberapa jam, lapangan udara Lakunai telah direbut oleh pasukan Jepang.

Melihat situasi tersebut, Letnan Kolonel John Scanlan memerintahkan pasukannya untuk berpencar menjadi kelompok-kelompok kecil dan berlindung ke hutan.

Selama beberapa hari setelah Rabaul jatuh ke tangan Jepang, sisa-sisa pasukan Australia yang bersembunyi terus diburu.

Akhir pertempuran

Pada akhirnya, lebih dari 1.000 tentara Australia ditangkap atau menyerahkan diri setelah Jepang mendaratkan pasukan di Gasmata, di pantai selatan Britania Baru.

Mereka tidak hanya kelelahan dan kekurangan bahan makanan, tetapi tidak ada harapan untuk keluar dari wilayah tersebut tanpa tertangkap oleh Jepang, sehingga memilih menyerah.

Pada 9 Februari, Jepang mengatur ulang pasukan mereka dan menduduki garis di sepanjang Sungai Keravat guna mencegah kemungkinan serangan balik.

Pertempuran Rabaul berakhir dengan kemenangan Jepang. Selain menderita kekalahan, Sekutu juga kehilangan banyak pasukan.

Dari lebih dari 1.000 tentara Australia yang ditawan, sekitar 160 dibantai Jepang pada 4 Februari 1942.

Pembantaian oleh Jepang terhadap mereka terus berlangsung hingga Juli 1942. Sedangkan Jepang hanya kehilangan 16 tentara yang tewas di medan perang.

Rabaul kemudian menjadi pangkalan terbesar Jepang di Papua Niugini.

Referensi: 

  • Bullard, Steven. (2007). Japanese Army Operation in the South Pacific Area New Britain and Papua Campaigns 1942-1943. Canberra: Australian War Memorial.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/31/100000679/pertempuran-rabaul-latar-belakang-kronologi-dan-akhir

Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke