Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa di Indonesia Tidak Dikenal Adanya Zaman Tembaga?

Menurut perkembangannya, periode ini dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.

Kendati demikian, Indonesia hanya mengalami dua periode saja, yaitu Zaman Perunggu dan Zaman Besi.

Oleh karena itu, para sejarawan menyatakan bahwa Zaman Logam di Indonesia dimulai pada Zaman Perunggu.

Lantas, mengapa di indonesia tidak dikenal adanya Zaman Tembaga dan langsung memasuki Zaman Perunggu dan Besi?

Zaman Tembaga

Zaman Tembaga atau Khalkolitik adalah periode ketika manusia purba di beberapa belahan dunia baru saja mengenal logam sebagai bahan dasar membuat peralatan sehari-hari.

Beberapa sejarawan juga mendefinisikannya sebagai periode transisi antara Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Pada masa Khalkolitik, tembaga menjadi bahan yang mendominasi teknologi pengerjaan logam.

Hal ini karena masyarakatnya belum mengenal bahwa tembaga dapat dicampur dengan timah untuk menghasilkan perunggu, yang notabene lebih keras dan kuat.

Tembaga juga termasuk logam yang sangat mudah untuk dilebur karena titik leburnya tidak begitu tinggi.

Tembaga yang mula-mula ditemukan, kemudian dibuat menjadi berbagai macam bentuk yang hanya membutuhkan sedikit pengetahuan dalam pengerjaan logam.

Indonesia tidak mengenal Zaman Tembaga

Menurut para ahli, Indonesia tidak mengalami Zaman Tembaga karena tidak ditemukan peninggalan sejarah berbahan tembaga di nusantara.

Temuan yang ada di Indonesia hanya berupa alat-alat yang dibuat dari perunggu, besi, dan perhiasan dari emas.

Penggunaan logam memang tidak seketika menyeluruh terjadi di berbagai belahan dunia.

Di Eropa, Zaman Tembaga dimulai pada sekitar 7000 SM, disusul dengan Amerika yang mengenal tembaga pada sekitar 4000 SM.

Sedangkan di Asia, tidak diketahui secara pasti kapan dimulainya Zaman Tembaga. Bahkan hanya wilayah Asia Selatan dan Asia Timur saja yang mengenal alat-alat berbahan tembaga.

Sementara di Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia, tidak mengalami zaman ini. Peninggalan dari Zaman Besi pun jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan alat-alat yang terbuat dari perunggu.

Oleh karena itu, Zaman Logam di Indonesia sering disebut sebagai Zaman Perunggu.

Referensi:

  • Heekeren, Hendrik Robbert. (1958). The bronze-iron age of Indonesia. Den Haag: Martinus Nijhoff.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/02/120000079/mengapa-di-indonesia-tidak-dikenal-adanya-zaman-tembaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke