Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penduduk Asli Amerika (Native American)

Nenek moyang penduduk asli Amerika diperkirakan tiba di wilayah yang saat ini disebut sebagai Amerika Serikat setidaknya 15.000 tahun lalu.

Sejak saat itu, berbagai macam masyarakat dan kebudayaan kemudian berkembang.

Namun, penjajahan bangsa Eropa di Amerika yang dimulai sejak kedatangan Christopher Columbus pada 1492, mengakibatkan populasi penduduk asli Amerika menurun tajam.

Penurunan populasi tersebut disebabkan oleh penyakit seperti cacar air, perang, pemusnahan etnis, hingga perbudakan.

Setelah Amerika Serikat berdiri, perang dan pembataian terhadap penduduk asli Amerika masih terus berkobar.

Mereka sering kali diusir dari tanah leluhur dan dipaksa tunduk terhadap kebijakan pemerintah yang diskriminatif.

Sejak 1960-an, adanya gerakan tentang penentuan nasib penduduk asli Amerika membuat kehidupan mereka sedikit membaik.

Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar lima juta penduduk pribumi di Amerika Serikat.

Sebanyak 78 persen di antaranya tinggal di California, Arizona, dan Oklahoma.

Umumnya, penduduk asli Amerika hidup di kota-kota kecil atau daerah pedesaan.

Asal-usul penduduk asli Amerika

Tidak diketahui secara pasti bagaimana atau kapan penduduk asli Amerika pertama kali menetap di wilayah yang saat ini disebut Amerika Serikat.

Diperkirakan mereka bermigrasi dari Asia melalui Selat Bering (wilayah yang menghubungkan Alaska dengan Siberia) selama Periode Glasial Terakhir.

Sejak saat itu, mereka menyebar ke seluruh Amerika dan mengembangkan kebudayaan.

Penduduk asli Amerika biasanya dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar, yaitu Suku Indian dan Suku Eskimo.

Orang-orang Indian kemudian dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa subsuku berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka.

Sedangkan orang Eskimo terdiri dari kelompok besar yang dibagi menjadi Suku Inuit, Aleut, dan Suku Yupik.

Kebudayaan penduduk asli Amerika

Karakteristik kebudayaan penduduk asli Amerika dapat ditinjau dari tempat tinggal mereka.

Umumnya, penduduk pribumi mendiami wilayah Arktik, Subartik, Timur Laut, Tenggara, Dataran, Barat Daya, Cekungan Besar, California, Pantai Barat Laut, dan Dataran Tinggi.

Penduduk dari masing-masing wilayah pun memiliki kebudayaan berbeda yang dipengaruhi oleh lokasi, iklim, lingkungan, dan beberapa aspek lainnya.

Sebelum kedatangan Chirstopher Columbus, penduduk asli Amerika masih menggunakan teknologi dan peralatan yang sangat sederhana.

Peralatan yang digunakan umumnya terbuat dari batu, seperti ujung tombak dan anak panah, serta alat-alat dari kayu seperti jaring, keranjang, dan sebagian lainnya telah mengenal tembikar.

Sebagian besar dari mereka memenuhi kebutuhan dengan berburu dan meramu, sedangkan beberapa di antaranya telah menjadi masyarakat agraris.

Kedatangan bangsa Eropa

Penjajahan bangsa Eropa di Amerika yang dimulai sejak kedatangan Christopher Columbus pada 1492 mengakibatkan populasi penduduk asli Amerika menurun tajam.

Penurunan populasi tersebut disebabkan oleh penyakit seperti cacar air, perang, pemusnahan etnis, hingga perbudakan.

Seperti masyarakat yang terjajah pada umumnya, penduduk asli Amerika juga dipaksa untuk tunduk pada kebijakan pemerintah yang diskriminatif.

Bahkan setelah Amerika Serikat merdeka, perang dan pembataian terhadap penduduk pribumi masih terus berkobar.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/28/170000479/penduduk-asli-amerika-native-american

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke