Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jatuhnya Kabinet Wilopo

Kabinet yang dipimpin oleh Wilopo ini bertugas pada periode 3 April 1952 sampai 3 Juni 1953. 

Program Kerja

Terbentuknya Kabinet Wilopo ini didasari dengan adanya kegagalan dari dua tokoh politik yang Soekarno tunjuk untuk menjadi formatur kabinet.

Mereka adalah Sidik Djojosukarto dari PNI dan Prawoto Mankusasmito dari Partai Masyumi. 

Kedua tokoh ini ternyata tidak mendapat dukungan penuh dari parlemen, sehingga kabinet mereka mengalami kegagalan.

Oleh karena itu, Soekarno kemudian menunjuk Wilopo untuk menjadi formatur kabinet yang baru.

Kabinet Wilopo menjadi kabinet zeken, yaitu kabinet berisikan jajaran para tokoh yang ahli pada bidangnya, bukan hanya karena dari partai politik tertentu.

Program kerja yang dijalankan dalam Kabinet Wilopo sendiri adalah:

Jatuhnya Kabinet Wilopo 

Sayangnya, Kabinet Wilopo hanya bisa berlangsung selama satu tahun. 

Semasa Kabinet Wilopo berlangsung, muncullah berbagai gerakan separatisme yang kemudian mengganggu stabilitas pemerintahan.

Kabinet Wilopo jatuh karena dianggap bersalah terhadap penyelesaian persoalan tanah perkebunan di Sumatera Utara (Peristiwa Tanjung Morawa) milik modal asing.

Peristiwa di Tanjung Morawa ini terjadi karena pemerintahan telah menyerahkan kembali tanah Deli Planters Vereeniging atau DVP, yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.

Penyerahan ini pun berlangsung pada masa Kabinet Wilopo. Saat itu, polisi dikerahkan untuk mengusir para petani yang menggarap DVP tanpa izin.

Peristiwa ini kemudian memakan lima korban jiwa.

Parlemen serta pers bereaksi keras pada peristiwa ini. 

Akibatnya, pada 2 Juni 1953, Wilopo resmi mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/17/130000379/jatuhnya-kabinet-wilopo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke