Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kasus Serangan Jantung seperti Ashraf Sinclair yang Pernah Terjadi di Sepak Bola

Kompas.com - 19/02/2020, 10:20 WIB
Alsadad Rudi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serangan jantung kerap menjadi penyakit yang ditakuti banyak orang.

Pasalnya, serangan jantung bisa diam-diam menyerang siapa saja secara mendadak dan terjadi sewaktu-waktu.

Meninggalnya aktor berkewarganegraan Malaysia yang juga suami penyanyi Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, tentu mengejutkan banyak orang.

Sebab, Ashraf dikenal gemar berolahraga dan dinilai memiliki gaya hidup sehat.

Baca juga: Atlet Basket Terkena Serangan Jantung di Lapangan

Gemar berolahraga dan menjalani gaya hidup sehat memang tak menjamin seseorang bisa terhindar dari serangan jantung.

Tak cuma Ashraf, di dunia olahraga, sudah ada banyak pesepak bola yang juga pernah mengalami penyakit serupa, beberapa bahkan terjadi saat tengah bertanding.

Kompas.com merangkum empat kasus serangan jantung yang menimpa pesepak bola, termasuk yang menyebabkan kematian. Berikut daftarnya:

1. Eri Irianto

Eri Irianto adalah pemain Persebaya Surabaya yang meninggal dunia akibat serangan jantung saat tengah bertanding pada 3 April tahun 2000.

Ketika itu, Persebaya tengah bertanding melawan PSIM Yogyakarta dalam laga yang digelar di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya.

Sebelum meninggal, Eri sempat bertabrakan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga.

Eri pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, pada malam harinya, ia dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Dokter Soetomo karena serangan jantung.

Eri tercatat meninggal pada usia 26 tahun.

Dikutip dari Tribunnews, guna menghormati jasa-jasa Eri untuk Persebaya, mess Persebaya kemudian dinamai "Wisma Eri Irianto".

Nomor 19 yang pernah dipakai dirinya dipensiunkan setelah kematiannya dan kostumnya disimpan di dalam sebuah lemari kaca di mess Persebaya

Pada 3 April 2019, Persebaya sempat mengadakan aksi hening untuk mengenang Eri yang dilakukan saat semifinal leg pertama Piala Presiden 2019 melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Pada menit ke-19, seisi stadion yang disesaki 50.000 orang tiba-tiba senyap untuk memberi penghormatan untuk Eri.

 

 

2. Marc-Vivian Foe

Marc-Vivian Foe adalah bek timnas Kamerun yang meninggal dunia akibat serangan jantung saat tengah membela timnya di salah satu laga semifinal Piala Konfederasi tahun 2003.

Pada tanggal 26 Juni 2003, timnas Kamerun tengah manjalani laga semifinal melawan Kolombia, di Stadion Stade de Gerland, Lyon, Perancis.

Dikutip dari Goal.com, Foe kolaps tak sadarkan diri di lapangan pada menit ke-72.

Beberapa pemain lain sempat berusaha menyadarkannya sebelum dia ditandu keluar lapangan.

Pertolongan pertama pun diupayakan dengan memberinya napas buatan dan oksigen.

Tim medis bahkan sampai membutuhkan waktu 45 menit untuk mencoba memompa jantungnya.

Nahas, meski dia masih hidup setelah tiba di pusat medis stadion, tak lama kemudian dia mengembuskan napas terakhirnya.

Dari hasil otopsi, Foe diketahui meninggal akibat memiliki masalah dengan jantungnya setelah ditemukan kondisi kardiomiopati hipertrofik, pembengkakan pada jantung.

Kondisi turunan seperti ini diketahui bisa meningkatkan resiko kematian ketika berlatih secara fisik.

Foe meninggal dunia pada usia 28 tahun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Em 26 de Junho de 2003, Camarões e Colômbia se enfrentaram na semi-final da Copa das Confederações, realizada no Stade de Gerland, em Lyon, França. Aos 27 minutos do segundo tempo, Foé desabou no círculo central, sem outros jogadores perto dele. Depois de tentativas de reanimá-lo no campo, ele foi removido de campo por uma maca, onde ele recebeu respiração boca-a-boca e oxigênio. Os médicos ficaram 45 minutos para tentar reanimar o seu coração e embora ele ainda estivesse vivo ao chegar no hospital, morreu pouco depois, apesar dos esforços para salvar sua vida. A primeira autópsia não determinou a causa exata da morte. Mais tarde uma segunda autópsia revelou cardiomiopatia hipertrófica, e concluiu que a morte de Foé foi cardíaca. O técnico do Manchester City à época, Kevin Keegan, anunciou que o clube deixaria de utilizar a camisa número 23 que Foé utilizou durante sua bem-sucedida temporada lá. No local do estádio City of Manchester, há um pequeno memorial em homenagem, e na parede de homenagem aos jogadores que atuaram pelo clube, a primeira placa na parede é de Marc e lê-se "Marc Vivien Foe - 1975 - 2003". E nós sempre vamos eternizar sua memória em nossa página. Sempre juntos! #mcfc #mcfcbr #together #mancitybrazil #manchestercity #marcvivianfoe

A post shared by The Citizens Brasil (@thecitizensbr) on May 26, 2016 at 5:27am PDT

 

3. Daniel Jarque

Bek klub Espanyol, Daniel Jarque, menjadi pemain sepak bola kesekian yang meregang nyawa akibat serangan jantung pada 8 Agustus 2009.

Dikutip dari Goal.com, Jarque meregang nyawa di sela-sela pemusatan latihan pramusim Blanquiazules di Coverciano, Florence, Italia.

Ia mengembuskan napas terakhirnya di kamar hotel, seusai menjalani sesi latihan pagi.

Sebelum meninggal, Jarque sempat berbincang via telepon dengan kekasihnya.

Menurut kabar, tunangan Jarque langsung menghubungi dua rekan setimnya begitu menyadari ada yang tak beres.

Rekan setimnya langsung mendapati Jarque sudah tak sadarkan diri. Mereka sempat memanggil petugas medis, tapi nyawa Jarque tak terselamtkan.

Jarque dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung pada usia 26.

Semasa hidupnya, Jarque dikenal akrab dengan mantan gelandang Barcelona yang juga legenda timnas Spanyol, Andres Iniesta.

Pada final Piala Dunia 2010, Iniesta sempat berselebrasi dengan memperlihatkan tulisan penghormatan untuk Jarque di kaos dalamnya seusai mencetak gol ke gawang Belanda.

 

4. Iker Casillas

Kiper FC Porto yang juga legenda Real Madrid dan timnas Spanyol, Iker Casillas, menjadi pesepak bola kesekian yang mengalami serangan jantung.

Beruntung, Casillas selamat dari maut.

Casillas mengalami serangan jantung saat berlatih bersama FC Porto pada Rabu (1/5/2019). Ia lantas dilarikan ke rumah sakit.

Setelah menjalani lima hari perawatan, eks kiper Real Madrid itu diperbolehkan keluar.

Casillas mengalami serangan jantung saat menginjak usia 37 tahun.

Selepas terkena serangan jantung, sempat ada rumor bahwa Casillas akan pensiun.

Namun, kiper juara dunia 2010 itu memberi klarifikasi pada akun Twitter pribadinya, Jumat (17/5/2019).

"Pensiun? Hari tersebut memang akan datang ketika saya memutuskan pensiun," ucap Casillas di media sosialnya.

"Namun, biarlah saya akan mengumumkan langsung hal itu ketika saatnya tiba," tulisnya lagi.

Selama beberapa bulan, Casillas menjalani masa pemulihan.

Dia sempat optimistis masih bisa kembali berada di bawah mistar gawang, sampai akhirnya pihak FC Porto mengumumkan keputusan Casillas untuk pensiun dari dunia sepak bola, Selasa (18/2/2020).

Kiper FC Porto, Iker Casillas usai menjalani operasi mengalami serangan jantung ketika sedang berlatih pada Rabu (1/5/2019). 
Instagram.com/ikercasillas Kiper FC Porto, Iker Casillas usai menjalani operasi mengalami serangan jantung ketika sedang berlatih pada Rabu (1/5/2019).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com