Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Judo Indonesia Datangkan Pelatih Jepang untuk Tingkatkan Prestasi

Kompas.com - 30/01/2020, 16:10 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

KOMPAS.com - Pengurus PB Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) terus berupaya meningkatkan prestasi judo di Tanah Air secara berkesinambungan.

PB PJSI berharap cabang olahraga judo bisa kembali meraih supremasi di kawasan Asia Tenggara yang sebelumnya pernah diraih.

Salah satu caranya yakni dengan mengintesifkan program pelatihan dan pembinaan baik dari tingkat atlet, pelatih, maupun pengurus.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Cara Cabor Judo Raih Tiket

"Sesuai dengan program kerja yang ada, PB PJSI mendatangkan sejumlah pelatih utama dari Jepang," kata Sekjen PB PJSI Bachtiar Utomo, Selasa (28/1/2020).

"Para pelatih itu diharapkan memberikan masukan strategis dalam hal pembinaan dan peningkatan teknik bagi para judoka yang tergabung dalam pelatnas. Sehingga ke depannya atlet judo Indonesia mampu bertanding di level dunia."

Bachtiar mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan suatu suatu standar pembinaan yang baik dan merata di Tanah Air.

Oleh karena itu, upaya mendatangkan pelatih Jepang, sebagai negara asal kelahiran judo, menjadi penting.

PB PJSI akan mengundang para pelatih daerah, mulai dari tingkat provinsi dan tingkat klub, untuk dapat ikut serta dalam seminar dan pelatihan yang dilakukan di padepokan judo nasional di Ciloto, Puncak, Jawa Barat.

Adanya kegiatan itu diharapkan pengetahuan dasar dan ilmu kepelatihan judo dapat tersebar dengan merata di seluruh pengurus provinsi.

Program tersebut, kata Bachtiar, berupa kegiatan seminar dan pelatihan yang bekerja sama dengan Kodokan Institute lewat program Seminar ASEAN Jita Kyoei.

Kodokan Institute, Jepang, adalah tempat lahirnya beladiri Judo yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Seminar nantinya terdiri dari seminar WAZA dan KATA yang kemudian diikuti dengan ujian Penyetaraan DAN dari Kodokan, serta pendaftaran sebagai anggota dari Kodokan yang berlaku seumur hidup, di mana sebagai anggota, pejudo Indonesia dapat berlatih di Kodokan secara gratis.

Prestasi Judo Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Bachtiar turut menyampaikan prestasi judo yang telah diraih Indonesia dalam beberapa kejuaraan internasional.

Indonesia pernah merajai judo di kawasan Asia Tenggara dengan meraih medali emas SEA Games terbanyak selama satu dekade lalu.

Nama-nama seperti Perry Pantouw, Hengky Pie, Bambang Prakarsa, Helena Papilaja, Enny Trihastuti, Pujawati Utama, hingga Krisna Bayu pernah ditakuti pejudo di kawasan tersebut.

Seiring dengan waktu, negara Asia tenggara lainnya juga mulai mengatur strategi untuk dapat
meraih medali lebih banyak dan meruntuhkan supremasi Indonesia di cabang olahraga judo.

Sampai suatu ketika, prestasi judo Indonesia berapa di titik terbawah, di mana mereka tidak meraih satu pun medali emas, yaitu pada SEA Games 2013.

Baca juga: Kano, Judo, Sambo, dan Voli Pantai Tambah Emas Indonesia di SEA Games 2019

Untuk merebut kembalik kejayaan judo Indonesia, maka para pengurus dan pelatih melakukan
perombakan dalam strategi pembinaan dan prestasi.

Terbukti pada SEA Games berikutnya tahun 2015 dan 2017, Indonesia meraih juara umum kembali dalam cabang olahraga judo dengan peraihan empat medali emas. Ssemanga

Pada SEA Games 2019 di Filipina kemarin juga meraih empat medali emas dan semua atlet meraih medali.

"Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan semangat para pejudo di Indonesia
untuk membangkitkan prestasi judo Indonesia ke tingkat Asia dan Dunia," tutur Bachtiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com