Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Terakhir Sang Pilot Sebelum Jatuhnya Helikopter Kobe Bryant

Kompas.com - 28/01/2020, 11:52 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim investigasi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (DKTN) memberikan update soal kecelakaan helikopter legenda NBA dan LA Lakers Kobe Bryant.

DKTN melaporkan, sebelum helikopter jatuh pada Minggu (26/1/2020) waktu setempat, sang pilot Ara Zobayan sempat berupaya menghindari lapisan awan.

Namun, hal itu tak banyak membantu. Helikopter bertipe Sikorsky S-76B itu tetap terjatuh dan menewaskan semua penumpang.

Baca juga: 3 Hal tentang Kecelakaan Helikopter Kobe Bryant

Kondisi di wilayah helikopter jatuh, yakni Calabasas, California, Amerika Serikat, memang sedang berkabut.

Salah satu anggota DKTN, Jennifer Homendy, mengonfirmasi, pilot helikopter meminta aturan penerbangan visual khusus (SVTR) untuk memungkinkan terbang di bawah 1.000 kaki.

Hommendy juga mengatakan, ia belum mengetahui secara pasti mengapa helikopter menabrak lereng Calabasas.

Puing-puing dari kecelakaan itu tersebar hingga 600 kaki, atau sekitar 183 meter.

Baca juga: Muncul Petisi untuk Jadikan Siluet Kobe Bryant sebagai Logo Baru NBA

"Ini adalah insiden kecelakaan yang sangat menghancurkan," ucap Hommendy, dikutip dari Los Angeles Time.

"Ada area tumbukan di salah satu bukit dan ekor helikopter berada di sisi kiri bukit. Sementara badan helikopter berada di sisi lain bukit. Kemudian, rotor utama terpisah sekitar 100 meter," kata dia melanjutkan.

Lebih lanjut, Hommedy menuturkan, tidak ada blackbox  (kotak hitam) dalam helikopter tersebut dan itu memang tidak diwajibkan.

Baca juga: Gerakan Ikonik Kobe Bryant Saat Juara Slam Dunk Contest di Usia 18 Tahun

Pemadam kebakaran sempat menanggapi panggilan pada pada pukul 09.47 waktu setempat.

Setelah pemadam kebakaran tiba di Calabasas, mereka tidak menemukan penumpang yang selamat.

Sejauh ini, tim investigasi masih mencari petunjuk di balik kecelakaan helikopter Kobe Bryant.

Dilansir BBC, ada sebuah tim berjumlahkan 20 orang dari Los Angeles yang akan membantu proses investigasi ini.

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: RIP Kobe Bryant (1978-2020)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com