Jon Jones Jadi Atlet dengan Kasus Tes Doping Terbanyak Sepanjang 2019

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Jeff Novitzky selaku Wakil Presiden Kesehatan Atlet yang dipercaya oleh UFC.

Jon "Bones" Jones merupakan petarung mix martial arts (MMA) ternama asal Amerika Serikat.

Prestasinya di dunia tarung campuran begitu menakjubkan terutama di ajang UFC layaknya Conor McGregor.

Tercatat ia sudah bertanding sebanyak 26 kali dengan 25 di antaranya berakhir dengan kemenangan.

Namun, yang menjadi catatan penting adalah ia sudah memenangkan 21 pertandingan secara beruntun di ajang UFC sejak debutnya pada bulan Agustus 2008.

Jon Jones juga menyabet gelar sabuk petarung terbaik dikelas kelas berat ringan (light heavyweight).

Secara ranking petarung UFC secara keseluruhan, Jon Jones berada di peringkat pertama mengungguli beberapa petarung yang lebih terkenal seperti Khabib Nurmagomedov di peringkat kedua dan Conor Mcgregor di peringkat sembilan.

Namun, kegemilangan Jones itu tidak membuat dia menjadi sosok tanpa cela.

Narkoba merupakan salah satu momok yang menghambat karier Jon Jones di ajang MMA.

Pada tahun 2016, Jon Jones dinyatakan gagal tes untuk menguji kandungan narkoba dalam tubuh oleh agensi anti doping Amerika Serikat (USADA), saat hendak bertarung melawan Daniel Cormier.

Alhasil, duel antara dia dan Cormier pun dibatalkan dan Jones menjadi salah satu atlet yang paling diwaspadai USADA.

Sepanjang tahun lalu, Jones harus melewati tes Doping sebanyak 42 kali oleh USADA.

Dilansir BolaSport dari BJPENN, angka tersebut menjadi jumlah tes narkoba terbanyak dalam satu tahun yang pernah dijalani oleh seorang atlet.

"Dalam pengalaman 20 tahun saya di dunia anti doping, ini adalah jumlah terbanyak seseorang melakukan tes anti doping selama setahun," tulis dia lagi.

Jon Jones akan kembali bertarung pada UFC 247 melawan petarung AS, Dominic Reyes, pada 9 Februari 2020. (Arif Setiawan)