Kobe Bryant di Mata Bintang IBL Daniel Wenas...

KOMPAS.com - Bintang Indonesian Basketball League (IBL) asal klub Louvre Surabaya, Daniel Wenas, merasa terpukul begitu mendengar kabar Kobe Bryant meninggal dunia.

Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020) pukul 10.00 waktu setempat.

Kecelakaan tersebut dikabarkan menewaskan 9 orang termasuk sang pilot, Kobe Bryant dan putrinya, Gianna Maria Onore, atau akrab disapa Gigi.

Kabar kepergian Kobe Bryant pun mengguncang dunia olahraga, khusunya basket.

Bintang Louvre Surabaya, Daniel Wenas, merasa terpukul setelah mendengar kabar Kobe Bryant meninggal dunia.

Meskipun tak pernah bertegur sapa secara langsung dengan bintang LA Lakers itu, Daniel merasakan kesedihan yang mendalam.

"Dini hari, ada teman yang membagi kabar berita ini. Mungkin sampai sekarang rasanya masih sesak di dada saya," kata Daniel, seperti dikutip dari laman resmi IBL, Senin (27/1/2020).

"Mungkin saya tidak kenal, dan tidak pernah bertemu secara langsung. Tetapi ini benar-benar peristiwa yang menyedihkan, khususnya bagi anak basket," ucap Daniel.

Daniel merasa sedih karena Bryant merupakan sosok pebasket yang menajdi idolanya sejak kecil.

"Karena yang pergi adalah idola saya sejak kecil, bahkan kepergiannya terasa sangat menyedihkan karena anaknya juga ikut dalam insiden tersebut," Daniel menambahkan.

Daniel adalah anak 90'an yang mulai "melek" dunia basket di masa-masa akhir karier Michael Jordan dan dilanjutkan dengan era keemasan Bryant.

Daniel merasa bahwa Kobe bukan hanya sekadar idola dalam permainan, bahkan dalam hal perlengkapan basket, ia memiliki sepatu edisi khas Kobe Bryant.

"Saya main basket di usia 9 tahun. Dan, sosok yang saya lihat saat itu ya Kobe Bryant," tutur pebasket 27 tahun itu.

"Ditambah lagi, akhir-akhir ini, dia (Kobe) tengah hangat dibicarakan karena seringnya terlibat pembicaraan dengan LeBron James," Daniel menambahkan.

"Menarik untuk melihatnya. Tetapi kini, berita duka ini benar-benar membawa kesedihan bagi basket dunia," kata Daniel mengakhiri.