Hal ini dikarenakan:
- Batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam fokus.
- Penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dengan fokus.
Terdapat kriteria khusus untuk keabsahan data
Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas, dan obyektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
Penelitian kualitatif tidak menggunakan desain yang telah disusun dengan ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi.
Sebaliknya, penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus menyesuaikan kenyataan yang ada di lapangan.
Penyebabnya sebagai berikut:
- Kenyataan-kenyataan jamak yang ada di lapangan tidak dapat dibayangkan sebelumnya.
- Tidak dapat meramalkan apa yang akan berubah karena hal tersebut tidak akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan.
- Bermacam-macam sistem nilai yang terkait dapat berhubungan dengan cara yang tak dapat diramalkan.
Penelitian kualitatif menghendaki supaya pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh akan dirundingkan dan disepakati bersama menjadi sumber data.
Berikut penyebabnya:
- Peneliti akan mengangkat susunan kenyataan dari mereka.
- Hasil penelitian bergantung pada hakikat serta kualitas hubungan antara pencari dengan yang dicari.
- Konfirmasi hipotesis kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya jika diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang berkaitan dengan hal yang diteliti.
Baca juga: Bedanya Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Referensi:
- Sari, I. N., Lestari, L. P., dan teman-teman. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Unisma Press.
- Rukhmana, T., Darwis, D. Alatas, A. R., Tarigan, W. J., Mufidah, Z. R., Arifin, M., & Cahyadi, N. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. CV Rey Media Grafika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.