Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Karakteristik Penelitian Kualitatif

KOMPAS.com – Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mengnalisis dan mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, kepercayaan, sikap, persepsi, atau pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Penelitian kualitatif mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan penelitian jenis lain. Beberapa karakteristik penelitian kualitatif secara singkat sebagai berikut:

Latar alamiah manusia

Penelitian kualitatif dilakukan dengan latar alamiah atau konteks keutuhan (entity) karena ontologi alamiah menginginkan adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tak dapat dipahami apabila terpisah dari konteksnya.

Hal ini berdasarkan asumsi berikut:

  • Tindakan pengamatan memengaruhi apa yang dilihat. Oleh karenanya, hubungan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks guna keperluan pemahaman.
  • Konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan memiliki arti bagi konteks yang lain, yang berarti bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan.
  • Sebagian struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa yang dicari.

Manusia sebagai alat (instrumen)

Pada penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan instrumen, alat pengumpul data utama.

Manusia sebagai alat yang mampu berhubungan dengan responden atau obyek lainnya serta hanya manusialah yang dapat memahami hubungan kenyataan di lapangan.

Metode kualitatif

Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif dalam mengumpulkan data, meliputi observasi, wawancara, atau penelaah dokumen.

Penggunaan metode kualitatif ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan:

  • Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah jika berhadapan dengan kenyataan pada umumnya.
  • Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden.
  • Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan berbagai penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Analisis data secara induktif

Penelitian kualitatif memakai analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini dipakai karena alasan-alasan berikut:

  • Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat dalam data.
  • Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, serta akuntabel.
  • Analisis induktif lebih dapat menguraikan latar secara penuh serta bisa membuat keputusan mengenai dapat atau tidaknya pengalihan pada suatu latar yang lain.
  • Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
  • Analisis induktif dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.

Teori dari dasar (grounded theory)

Peneliti kualitatif lebih menghendaki penyusunan teori substansif yang asalnya dari data. Alasannya sebagai berikut:

  • Tidak ada teori apriori yang bisa mencakupi kenyataan-kenyataan jamak yang mungkin akan dihadapi.
  • Penelitian ini mempercayai apa yang dilihat sehingga berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral.
  • Teori dasar lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai konstektual.

Deskriptif

Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif berupa gambar, kata-kata, dan bukan angka.

Seluruh data yang dikumpulkan mempunyai kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang telah diteliti.

Lebih mementingkan proses dibanding hasil

Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.

Hal ini dikarenakan hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.

Adanya batas yang ditentukan oleh fokus

Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.

Hal ini dikarenakan:

  • Batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam fokus.
  • Penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dengan fokus.

Terdapat kriteria khusus untuk keabsahan data

Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas, dan obyektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.

Desain yang sifatnya sementara

Penelitian kualitatif tidak menggunakan desain yang telah disusun dengan ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi.

Sebaliknya, penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus menyesuaikan kenyataan yang ada di lapangan.

Penyebabnya sebagai berikut:

  • Kenyataan-kenyataan jamak yang ada di lapangan tidak dapat dibayangkan sebelumnya.
  • Tidak dapat meramalkan apa yang akan berubah karena hal tersebut tidak akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan.
  • Bermacam-macam sistem nilai yang terkait dapat berhubungan dengan cara yang tak dapat diramalkan.

Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

Penelitian kualitatif menghendaki supaya pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh akan dirundingkan dan disepakati bersama menjadi sumber data.

Berikut penyebabnya:

Referensi:

  • Sari, I. N., Lestari, L. P., dan teman-teman. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Unisma Press.
  • Rukhmana, T., Darwis, D.  Alatas, A. R., Tarigan, W. J., Mufidah, Z. R., Arifin, M., & Cahyadi, N. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. CV Rey Media Grafika.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/12/03/080000469/11-karakteristik-penelitian-kualitatif

Terkini Lainnya

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Skola
Simple Past Future Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya

Simple Past Future Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya

Skola
Fonologi (Widya Swara) dalam Bahasa Jawa

Fonologi (Widya Swara) dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan End dan Finish dalam Bahasa Inggris

Perbedaan End dan Finish dalam Bahasa Inggris

Skola
Apa Itu Bahasa Bagongan?

Apa Itu Bahasa Bagongan?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke