Secara garis besar, keramba jaring apung terdiri dari jaring, keramba atau rakit dan pelampung agar dapat mengapung di atas perairan.
Sistem budidaya dengan menggunakan karamba jaring apung biasanya ditempatkan di perairan yang cukup dalam (> 5m) dan luas seperti perairan pantai, waduk ataupun danau.
Ikan yang dibudidayakan dengan keramba jaring apung adalah ikan kerapu tikus/kerapu bebek (Chromileptes altivelis), kakap merah (Lutjanus sanguineus), kakap putih (Lates calcarifer) dan baronang (Siganus sp.)
Baca juga: Pengaruh Budidaya Perikanan terhadap Sumber Daya
Akuarium adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati. Maka dari itu, agar dapat dilihat dan dinikmati dari segala arah akuarium terbuat dari bahan kaca.
Akuarium dapat digunakan untuk budidaya ikan tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias.
Fungsi akuarium sebagai wadah budidaya ikan juga dapat berperan sebagai penghias ruangan dimana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya.
Jenis ikan yang dibudidayakan dengan akuarium adalah ikan cupang, ikan guppy, ikan molly, dan ikan hias lainnya.
Baca juga: Cara Menghitung Waktu yang Diperlukan untuk Mengisi Air di Akuarium
Tambak adalah kolam buatan yang biasanya terdapat di daerah pantai yang diisi dengan air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya peraiaran.
Umumnya, tambak dibangun di wilayah lahan pasang surut (Zona Intertidal) karena untuk pengairannya tergantung penuh pada pergerakan air pasang surut.
Jenis ikan yang dibudidayakan di tambak adalah ikan bandeng (Chanos chanos), udang windu (Penaeus monodon), dan jenis udang lainnya.
Referensi: