Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Nelayan dalam Memprediksi Cuaca Ketika Melaut

Kompas.com - 17/11/2023, 03:00 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan atau secara aktif melakukan operasi penangkapan ikan di perairan.

Perhitungan yang tepat terkait kondisi iklim dan cuaca lokal sangat penting bagi nelayan karena berkaitan langsung dengan aktivitas melaut dan keselamatan.

Meski dengan kecanggihan teknologi yang telah berkembang, namun masih banyak nelayan tradisional yang memprediksi cuaca dengan faktor alam.

Dalam hal pembacaan iklim dan cuaca lokal, nelayan tradisional memiliki cara-cara tersendiri yang mereka dapatkan dari proses berinteraksi dengan alam sekitar.

Baca juga: Deskripsi Pekerjaan sebagai Nelayan

Untuk melaut pada malam hari, umumnya nelayan melakukan pembacaan iklim melalui bulan. Namun, bagaimana nelayan mengetahui posisi dan arah di laut ketika pada siang hari?

Pada siang hari, indikator yang digunakan dalam membaca iklim dan cuaca lokal yaitu tanda-tanda alam yang ada di laut, seperti gelombang, arah angin, dan arus air.

Adapun tanda-tanda yang diperhatikan nelayan sebelum turun melaut di antaranya:

Faktor angin musim

Secara umum nelayan menggunakan indikasi pembentukan awan dari arah tertentu untuk memprediksi peluang terjadi angin kencang dari arah-arah tersebut.

Bentuk awan yang tebal berwarna abu-abu dan kehitaman, dan terlihat menggantung di atas laut seperti sebuah garis pada arah tertentu dipercaya nelayan sebagai tanda terjadinya cuaca buruk.

Tanda di daratan seperti daun pohon kelapa yang terkena tiupan angin ke arah tertentu juga diperhitungkan untuk memastikan arah datang angin yang bertiup.

Bila kejadian angin kencang terjadi saat nelayan berada di laut pada malam hari, beberapa tanda seperti bunyi gemuruh gelombang dari arah tertentu, dan gerakan gelombang yang dirasakan di atas perahu menjadi tanda akan terjadinya cuaca buruk.

Ada nelayan yang menggunakan jarinya yang diberi air liur terlebih dahulu untuk mendeteksi arah datang angin.

Baca juga: Alat yang Digunakan Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan

Faktor awan

Bagi para nelayan, keberadaan awan di langit juga dapat dijadikan pedoman atau petunjuk ketika akan melakukan aktifitas penangkapan ikan di laut.

Nelayan tradisional menggunakan awan sebagai tanda untuk memprediksi cuaca di laut. Arah dan kecepatan pergerakan awan diamati nelayan untuk memprediksi arah datang dan kecepatan angin yang akan terjadi.

Nelayan juga dapat membedakan jenis awan yang hanya akan berubah menjadi hujan bukan badai angin yang dapat menimbulkan gelombang tinggi di laut.

Baca juga: Awan: Proses Terbentuk, Faktor Yang Mempengaruhi, dan Jenisnya

Faktor ombak

Tanda-tanda alam di laut berupa ombak, sangat terkait dengan angin, arus, dan keberadaan karang di laut. Setiap daerah memiliki ciri ombak masing-masing yang dapat menjadi indikator prediksi cuaca.

Munculnya ombak dalam ukuran-ukuran tertentu juga sangat dipengaruhi oleh kencangnya angin yang berhembus

Jika angin kencang searah dengan arus, maka ombaknya agak lebih rendah dan panjang. Tetapi jika angin berlawanan dengan arus, maka ombaknya agak tinggi dan tidak panjang.

Baca juga: Cara Nelayan Mencari Ikan Supaya Kelestarian Ekosistem Terjaga

Pembacaan umur bulan

Pembacaan umur bulan merupakan pengetahuan yang sangat mendasar bagi nelayan baik di daratan utama maupun di pulau. 

Pembacaan umur bulan dilakukan karena posisi umur bulan sangat berpengaruh terhadap kondisi di laut dan waktu penangkapan ikan.

Selain itu, pembacaan umur bulan dan fenomena alam terkait dengannya dimanfaatkan nelayan untuk beberapa kepentingan seperti keputusan melakukan perjalanan laut termasuk berlayar.

Baca juga: Manfaat Energi Surya bagi Nelayan Indonesia

 

Referensi:

  • Ansaar. 2019. Sistem Pengetahuan Pelayaran dan Penangkapan Ikan Pada Masyarakat Nelayan. Walasuji, Vol. 10, No. 2.
  • Mella Sari, Eko Sri Wiyono, Zulkarnain. 2021. Pengaruh Cuaca Terhadap Pola Musim Penangkapan Ikan Pelagis di Perairan Teluk Lampung. Albacore, Vol. 5 No. 3.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com