Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sistem Pertanian Homogen beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 08/11/2023, 02:00 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

  • Fokus pada satu komoditas

Dengan fokus pada satu jenis komoditas, pengelolaan pada sistem pertanian homogen dapat lebih efisien dan optimal, sehingga dapat memberi keuntungan yang lebih besar.

Baca juga: Intensifikasi Pertanian: Pengertian dan Contohnya

  • Membuka ruang penerapan teknologi baru dalam bidang pertanian

Sistem pertanian homogen cenderung menggunakan mesin-mesin pertanian yang memungkinkan perawatan dan pemanenan menjadi lebih cepat, serta mengurangi biaya tenaga kerja.

Dengan fokus pada satu jenis komoditas, maka penelitian dan inovasi dalam bidang tersebut jadi lebih terarah dan spesifik.

  • Memaksimalkan hasil

Sistem pertanian homogen dapat digunakan untuk memaksimalkan hasil khususnya pada tanaman biji-bijian.

Dengan hanya menanam satu jenis biji-bijian maka pengelolaan akan lebih efisien dan dapat mengoptimalkan potensi dari produk biji-bijian yang dihasilkan.

Baca juga: Penyebaran Biji Tumbuhan dengan Cara Meledak

Kekurangan sistem pertanian homogen

Dibalik manfaatnya, ternyata sistem pertanian homogen juga memiliki kekurangan dalam penerapannya. Adapun kekurangan dari sistem pertanian homogen antara lain:

  • Perlu mendapat input yang banyak

Input yang mencakup dalam sistem pertanian homogen yakni bibit, pupuk, air,  dan jenis-jenis perawatan lainnya. Perlunya input yang banyak ditujukan untuk mendapatkan hasil yang banyak pula.

  • Relatif mudah terserang hama

Sistem pertanian homogen menyebabkan meledaknya populasi hama dan memungkinkan untuk mempercepat penyebaran hama pada tanaman.

Dengan menanam satu jenis komoditas secara terus-menerus, maka dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi suatu jenis hama, sehingga lama kelamaan hama akan membludak.

  • Berkurangnya kesuburan tanah

Kesuburan tanah yang berkurang pada sistem pertanian homogen terjadi akibat adanya pengerasan pada struktur permukaan tanah.

Pengerasan pada struktur tanah tersebut dapat mengakibatkan hilangnya organisme yang berperan dalam siklus nutrisi, serta mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air dengan baik.

Baca juga: Pengolahan Tanah untuk Lahan Pertanian Berkelanjutan

Referensi:

  • Istiqomah dan Dian Eka Kusumawati. 2022. Pertanian Terpadu Berbasis Bebas Limbah. Lamongan: Duta Media Publishing.
  • I Kadek Dede D., dkk. 2019. Pola Tanam dan Karakteristik Petani. Jakarta: Politeknik Statistika STIS.
  • Karmini. 2018. Ekonomi Produksi Pertanian. Samarinda: Mulawarman University Press.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com