Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri

Kompas.com - 24/12/2021, 18:58 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.com – Di suatu desa telah berdiri sebuah pabrik kertas di atas lahan sawah petani. Dampak negatif konversi lahan pertanian menjadi industri bagi desa tersebut adalah sebagai berikut!

Dampak negatif konversi lahan pertanian menjadi lahan industri

Berkurangnya produksi pangan

Dampak pertama yang terasa dari konvensi lahan pertanian menjadi lahan industri adalah berkurangnya produksi pangan. Alih fungsi lahan akan membuat sawah dan lahan pertanian lainnya semakin sempit, secara otomatis lahan pertanian semakin sedikit.

Kerentanan pangan

Dilansir dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, pada tahun 2050 diperkirakan akan terjadi peningkatan 70 persen kebutuhan pangan global. Namun, jika lahan pertanian terus dialihfungsikan menjadi lahan industri maka kebutuhan pangan tidak akan tercukupi.

Bila hal ini terus dibiarkan, produksi pangan akan semakin sedikit sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Akhirnya, akan terjadi kerentanan pangan yang berujung pada kelaparan.

Baca juga: Berkurangnya Ketersediaan Ruang dan Lahan

Meningkatnya harga pangan

Harga pangan kerap naik ketika permintaan tinggi. Konvensi lahan pertanian menjadi insutri menurunkan produksi pangan. Persediaan pangan akan semakin sedikit dan mengakibatkan naiknya harga pangan.

Berkurangnya daerah resapan air

Dilansir dar World Wild Life, setelah dari lapisan tanah planet ini telah hilang dalam 150 tahun terakhir. Konvensi lahan pertanian ke industri adalah salah satu penyebabnya.

Lahan pertanian yang dibangun industri akan mengurangi permukaan tanah, akibatnya daerah resapan air akan berkurang. Ketika hujan besar, tanah yang hilang tidak akan bisa lagi menahan air sehingga dapat mengakibatkan banjir.

Berkurangnya pasokan air tanah

Ketika lahan pertanian masih luas, sumur air juga mata air tanah mengandung banyak air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ketika lahan pertanian digantikan menjadi lahn industri tidak jarang sumur dan mata air mengering.

Hal tersebut dikarenakan tidak adanya tanah untuk meresap air hujan. Sehingga, batuan penyimpan air (akuifer) menjadi lebih kosong dan pasokan air bersih berkurang.

Baca juga: Pengertian Akuifer dan Macamnya

Kerusakan ekosistem

Lahan pertanian merupakan suatu ekosistem yang ditinggali banyak makhluk hidup. Misalnya, ekosistem sawah memiliki berbagai rantai makanan yang membentuk jaring-jaring makanan. Ada belalang yang dimakan katak, katak yang dimakan ular, ular yang dimakan elang, dan sebagainya.

Namun ketika lahan pertanian diubah menjadi lahan industri, ekosistem menjadi rusak. Para hewan dan tumbuhan terusir dari habitatnya dan tidak ada lagi ekosistem di sana.

Pencemaran

Konversi lahan pertanian menjadi industri akan menghasilkan pencemaran. Industri mengemisikan berbagai polutan yang menghasilkan polusi udara, polusi tanah, polusi air, dan juga polusi suara.

Polusi tersebut merusak lingkungan dan memberikan dampak buruk bagi manusia. Udara desa yang awalnya bersih, sejuk, dan segar, ketika dipenuhi dengan industri dapat berubah menjadi pengap, panas, dan membawa berbagai macam penyakit.

Baca juga: Penyebab Polusi Udara di Kota Besar

Dilansir dari World Health Organization, polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Hal tersebut karena polusi udara mengakibatkan berbagai penyakit pernafasan dan penyakit organ dalam lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com