KOMPAS.com - Air menjadi salah satu sumber daya alam yang paling dibutuhkan makhluk hidup. Meski air berlimpah di Bumi, tetap ada permasalahan yang terjadi salah satunya adalah pencemaran atau polusi air.
Berdasarkan Encyclopaedia Britannica, polusi air adalah pelepasan zat ke dalam air tanah di bawah permukaan atau aliran sungai, muara, dan lautan. Di mana zat tersebut mengganggu penggunaan air yang bermanfaat atau berfungsi sebagai ekosistem alami.
Polusi air terjadi karena campur tangan manusia. Lalu apa saja contoh aktivitas yang menyebabkan terjadinya polusi air?
Polusi air merupakan suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air akibat aktivitas manusia. Beberapa contoh aktivitas yang dimaksud yakni:
Banyak sungai di Indonesia dipadati sampah seperti Sungai Ciliwung dan Sungai Citarum. Sampah yang mengambang di sungai berasal dari rumah tangga yang membuang sampah ke sungai.
Di sungai yang tercemar, berbagai macam sampah ditemukan. Tak hanya sampah organik dan anorganik, tapi juga sampah berukuran besar seperti kasur, dan sampah elektronik seperti televisi.
Baca juga: Pencemaran Lingkungan: Macam, Penyebabnya, dan Dampaknya
Di Sungai Citarum juga banyak industri tekstil yang membuang limbahnya ke sungai.
Akibatnya, air Sungai Citarum jadi berbau dan berwarna. Limbah tersebut mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan logam berat.
Kotoran ternak maupun sisa makanan ternak bisa mencemari sungai apabila langsung dibuang tanpa diolah.
Sementara limbah pertanian terutama yang mengandung pestisida maupun pupuk kimia, ketika dibuang bisa menyebabkan ganggang tumbuh tak terkendali dan merusak ekosistem sungai hingga laut.
Baca juga: Pencemaran Udara: Dampak dan Solusi
Aktivitas pertambangan umumnya membabat hutan. Kayu-kayu dibuang begitu saja ke sungai.
Pertambangan batu bara misalnya, membuang limbah beracunnya ke sungai dan membuat pencemaran.
Transportasi minyak bumi menggunakan kapal berpotensi mencemari laut. Minyak yang tumpah dapat mengotori laut dan membunuh ikan-ikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.