KOMPAS.com – Tumbuhan harus menyebarkan bijinya agar dapat memperbanyak keturunannya. Ada berbagai cara penyerbaran biji tumbuhan. Namun, penyebaran biji yang paling mencolok adalah dengan cara meledak.
Penyebaran biji ini desebut sebagai penyebaran balistik. Dilansir dari Biology LibreTexts, penyebaran balistik terjadi ketika biji ditembakkan dari buah dengan cara meledak.
Biji tumbuhan dapat meledak karena peningkatan tekanan turgor dalam buah. Dengan cara meledak, tumbuhan dapat menyebarkan bijinya ke tempat yang jauh dari induknya.
Penyebaran biji dengan cara meledak adalah mekanisme yang tidak bergantung pada agen penyebaran biji seperti angin, air, ataupun hewan.
Baca juga: Mengapa Tumbuhan Perlu Menyebarkan Bijinya?
Contoh tumbuhan yang menyebarkan bijinya dengan cara meledak adalah mistletoe kerdil, mentimun penyemprot, dan pohon kotak pasir.
Contoh tumbuhan yang menyebarkan bijinya dengan cara meledak adalah mistletoe kerdil.
Dilansir dari Biology LibreTexts, biji mistletoe kerdil dapat meledak dan melesat dengan kecepatan 24 meter per detik menempuh jarak 10 meter.
Baca juga: Bagaimana Tumbuhan Menyebarkan Bijinya?
Contoh tumbuhan yang menyebarkan bijinya dengan cara meledak selanjutnya adalah metimun penyemprot yang memiliki nama latin Ecballium elaterium.
Dilansir dari Ask Nature, mentimun penyemprot membuat tekanan hidrostatik dalam buahnya dengan cara mengisi banyak getah.
Getah terus diisi hingga buahnya mencapai tekanan 27 atmosfer dan meledak.
Biji-biji mentimun penyemprot kemudian terlempar hingga jarak sekitar 3 hingga 6 meter dari induknya.
Baca juga: Hidrokori, Penyebaran Biji Tumbuhan Melalui Air
Pohon kotak pasir atau sandbox adalah contoh tumbuhan yang menyebarkan bijinya dengan cara meledak.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pohon kotak pasir memiliki kapsil biji yang meledak dengan kecepatan 70 meter per detik sehingga bijinya bisa sampai ke jarak 100 meter jauhnya.
Saking kerasnya, ledakan penyebaran bijinya dapat melukai seseorang. Suara ledakannya juga kerap terdengar bergema di seluruh hutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.