Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kohesivitas kelompok adalah kondisi di mana anggota kelompok saling terikat satu sama lain dan berusaha bertahan.
Bagaimana pengertian kohesivitas kelompok menurut ahli dan apa saja dimensinya?
Menurut mereka, kohesivitas adalah daya, baik positif maupun negatif, yang menyebabkan individu bertahan dalam kelompok.
Apabila anggota kelompok saling menyukai dan terikat oleh hubungan pertemanan, kohesivitasnya akan tinggi.
Bagi mereka, kohesivitas adalah semua kekuatan atau faktor yang menyebabkan individu bertahan dalam kelompok. Misal, perasaan suka terhadap anggota lain.
Pengertian kohesivitas menurutnya adalah kekuatan ikatan dalam anggota kelompok.
Baca juga: Pengertian Kelompok Sosial dan Ciri-cirinya
"Kohesivitas adalah proses dinamis yang dipengaruhi kelekatan dan kebersatuan kelompok untuk tetap bersama an bersatu demi mengejar pemenuhan tujuan atau kepuasan kebutuhan."
Pengertian kohesivitas kelompok menurutnya adalah ketertarikan anggota kelompok untuk tetap bersatu dan bekerja sama mencapai tujuan bersama.
Kelompok dapat berfungsi secara efektif jika anggotanya bersatu, merasakan kebersamaan, dapat menggeneralisasikan perasaan antaranggota, atau memiliki suasana emosional yang positif.
Kelompok yang seluruh anggotanya saling tarik-menarik secara kuat akan bekerja dengan baik.
Kelompok seperti inilah yang memiliki semangat kerja tinggi, motivasi yang kuat, dan tekanan kuat untuk melawan konflik yang dapat mengganggu prestasi kelompok.
"Kohesivitas kelompok adalah hubungan antaranggota yang erat dan tertarik satu sama lain, sehingga membuat anggotanya tidak mau meninggalkan kelompok."
Baca juga: Definisi Kelompok Sosial dan Contohnya
Kohesivitas kelompok adalah sejauh mana anggota kelompok secara psikologis memiliki rasa ketertarikan terhadap kelompok, saling bergantung dan memengaruhi, bekerja sama, serta berkomitmen juga percaya.
Pengertian kohesivitas kelompok menurut Myers adalah perasaan di mana anggota kelompok terikat satu sama lain, misalnya karena ketertarikan antaranggota.
Makin kohesif suatu kelompok, berarti kelompok tersebut memiliki kekuatan terhadap anggotanya.
Anggota yang merasa tertarik dengan kelompoknya akan lebih responsif, sehingga tidak saling bertentangan satu sama lain.
Menurut Carron, Widmeyer, dan Brawley, empat dimensi kohesivitas kelompok adalah:
Ketertarikan individu pada tugas kelompok adalah perasaan tertarik individu terhadap tugas dan tujuan kelompok.
Dalam kelompok, anggota cenderung nyaman untuk mencapai tujuan dan keberhasilan mereka. Contoh, siswa merasa bahwa kesuksesan kelompok lebih penting daripada keberhasilan pribadi.
Baca juga: Mengapa Kelompok Memiliki Emosi yang Bervariasi?
Ketertarikan individu pada kelompok merupakan bentuk perasaan dan penerimaan personal individu terhadap anggota lain.
Misal, siswa memiliki kedekatan erat dengan anggota kelompok. Saat hal itu terjadi, mereka akan mengadakan agenda rutin untuk berkumpul bersama.
Adalah persepsi individu mengenai kedekatan, ketertutupan, dan ikatan kelompok terhadap tujuan yang ingin diraih.
Anggota punya penilaian yang sama bahwa kegiatan kelompok dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh siswa bersama anggota kelompoknya berkomitmen bahwa mereka akan mengerjakan tugas bersama-sama.
Merupakan persepsi individu mengenai kedekatan dan ikatan kelompok secara keseluruhan sebagai unit sosial.
Dalam kelompok, anggota cenderung melihat bahwa kelompok merupakan sarana interaksi yang menumbuhkan kenyamanan.
Baca juga: Apa Saja Syarat Kelompok Sosial?
Contoh, siswa meluangkan waktu untuk berkumpul di luar jadwal kerja kelompok.
Menurut Forsyth, empat dimensi kohesivitas kelompok adalah:
Adalah dorongan individu untuk tetap berada dalam kelompoknya. Dorongan tersebut saling berhubungan, sehingga membentuk kesatuan kelompok.
Misal, siswa berkumpul dengan anggota lain dalam kelompok.
Merupakan perasaan saling memiliki dan pengertian dalam kelompok. Secara umum, dalam kelompok, individu akan merasa seperti menjadi bagian dari keluarga, tim, atau komunitas.
Contoh, anggota kelompok yang menjalin hubungan dekat satu sama lain layaknya keluarga.
Adalah ketertarikan individu saat melihat anggota kelompoknya secara menyeluruh. Misal, siswa yang menilai hasil kerja kelompok sebagai hasil kerja sama seluruh anggota.
Baca juga: Pembentukan Kelompok Sosial: Faktor dan Contohnya
Merupakan keadaan ketika individu punya keinginan yang besar dalam mencapai tujuan kelompok. Contoh, siswa tertarik untuk mencapai tujuan kelompok secara bersama-sama.
Berikut dimensi kohesivitas kelompok lainnya:
Kelompok yang kohesivitasnya tinggi akan punya komitmen yang tinggi pula dalam mempertahankan keutuhan kelompok.
Kelompok terbentuk karena adanya perasaan bersama. Perasaan itu harus dipertahankan, demi menjaga keutuhan kelompok.
Jumlah anggota berkorelasi positif terhadap pelaksanaan tugas. Makin banyak anggotanya, kian besar pula jumlah pekerjaan yang diselesaikan.
Interaksi sosial dengan orang lain dalam kelompok harus saling toleran, menghormati, menyayangi, juga bersikap santun.
Baca juga: 10 Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Tujuannya agar interaksi yang dilakukan dapat menciptakan suasana yang tertib, teratur, dan dinamis.
Berdasarkan pendapat tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi kohesivitas kelompok mencakup kekuatan sosial, kesatuan dalam kelompok, daya tarik, serta kerja sama kelompok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.