Misal, siswa berkumpul dengan anggota lain dalam kelompok.
Merupakan perasaan saling memiliki dan pengertian dalam kelompok. Secara umum, dalam kelompok, individu akan merasa seperti menjadi bagian dari keluarga, tim, atau komunitas.
Contoh, anggota kelompok yang menjalin hubungan dekat satu sama lain layaknya keluarga.
Adalah ketertarikan individu saat melihat anggota kelompoknya secara menyeluruh. Misal, siswa yang menilai hasil kerja kelompok sebagai hasil kerja sama seluruh anggota.
Baca juga: Pembentukan Kelompok Sosial: Faktor dan Contohnya
Merupakan keadaan ketika individu punya keinginan yang besar dalam mencapai tujuan kelompok. Contoh, siswa tertarik untuk mencapai tujuan kelompok secara bersama-sama.
Berikut dimensi kohesivitas kelompok lainnya:
Kelompok yang kohesivitasnya tinggi akan punya komitmen yang tinggi pula dalam mempertahankan keutuhan kelompok.
Kelompok terbentuk karena adanya perasaan bersama. Perasaan itu harus dipertahankan, demi menjaga keutuhan kelompok.
Jumlah anggota berkorelasi positif terhadap pelaksanaan tugas. Makin banyak anggotanya, kian besar pula jumlah pekerjaan yang diselesaikan.
Interaksi sosial dengan orang lain dalam kelompok harus saling toleran, menghormati, menyayangi, juga bersikap santun.
Baca juga: 10 Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Tujuannya agar interaksi yang dilakukan dapat menciptakan suasana yang tertib, teratur, dan dinamis.
Berdasarkan pendapat tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi kohesivitas kelompok mencakup kekuatan sosial, kesatuan dalam kelompok, daya tarik, serta kerja sama kelompok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.