Paparan bahasa yang lugas akan meminimalisir adanya kesalahpahaman dan kesalahtafsiran isi kalimat. Maka, dalam karya ilmiah penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
Karya ilmiah termasuk karya tulis yang bersifat teknis, maka bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah pun bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan kalimat.
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, namun juga perlu diwujudkan dalam penggunaan kata.
Baca juga: Perbedaan antara Topik dan Judul dalam Karya Ilmiah
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, apabila sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan, maka pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Oleh karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas dan tanpa pemborosan, maka ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Baca juga: Contoh-contoh Karya Ilmiah
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.