KOMPAS.com – Secara garis besar, sifat materi dibedakan menjadi dua yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif. Apa yang dimaksud dengan sifat intensif materi dan apa saja yang termasuk ke dalam sifat intensif materi? Berikut adalah penjelasannya!
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, sifat intensif materi adalah sifat materi yang hanya bergantung pada jenis materi dan bukan jumlahnya.
Artinya, sifat intensif materi adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat yang menyusun materi tersebut.
Hanya jenis zat atau materi yang menentukan sifatnya.
Baca juga: Apa itu Materi?
Misalnya, sifat ntensif berupa konduktivitas listrik atau daya hantar listrik.
Jenis materi logam seperti perak, emas, dan tembaga merupakan penghantar listrik yang baik karena memiliki konduktivitas tinggi.
Baik logam tersebut ada dalam jumlah banyak maupun jumlah kecil, kondutivitasnya akan tetap tinggi.
Ataupun, jenis materi dengan konduktivitas rendah seperti kayu dan karet tidak bisa menghantarkan listrik.
Baik jumlah materi kayu dan karet banyak ataupun sedikit, kedua jenis benda tersebut tetap tidak bisa menghantarkan arus listrik.
Baca juga: Konduktor dan Isolator: Pengertian dan Contoh Bendanya
Dilansir dari Science Notes, sifat intensif diperkenalkan oleh fisikawan asal Amerika bernama Richard C. Tolman pada tahun 1917.
Sifat intensif materi biasanya digunakan untuk meidentifikasi suatu sampel materi.
Dilansir dari Thought Co, hal tersebut dapat dilakukan karena karakteristik sifat intensif materi tidak bergantung pada jumlah sampel dan tidak berubah sesuai dengan kondisi.
Yang termasuk ke dalam sifat intensif materi adalah:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.