2 Metode Ilmiah Sosiologi: Kualitatif dan Kuantitatif

KOMPAS.com - Sosiologi adalah ilmu sosial yang mengkaji hubungan manusia dan masyarakat sebagai obyek utamanya.

Dalam kajian itu, sosiolog atau peneliti membutuhkan metode ilmiah yang sekiranya sesuai dengan apa yang akan diteliti.

Sosiologi mengenal metode ilmiah, yakni kualitatif dan kuantitatif. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini!

Metode kualitatif sosiologi

Menurut Ali Anwar Yusuf dalam buku Ensiklopedia Mini Sosiologi (2017), salah satu metode ilmiah sosiologi yang penting adalah kualitatif.

Dalam sosiologi, metode kualitatif dipakai guna mempertimbangkan kuantitas untuk mencapai analisis yang mendalam mengenai obyek kajian.

Teknik yang paling penting dalam metode kualitatif sosiologi ini, yaitu teknik fokus kelompok, analisis konten, observasi partisipatif dan partisipasi.

Baca juga: Hubungan Sosiologi dengan Fenomena Sosial

Lazimnya metode ilmiah sosiologi ini digunakan sebagai penghubung terhadap metode kuantitatif sosiologi.

Adapun pihak yang menggunakan metode ini mampu memahami makna dari angka yang dihasilkan dalam metode kuantitatif sosiologi.

Metode kuantitatif sosiologi

Dikutip dari buku Pengantar Sosiologi untuk Mahasiswa Tingkat Dasar (2021) karya Khaerul Umam Noer, dibanding kualitatif, banyak penelitian sosiologis yang sifatnya kuantitatif.

Artinya penelitian ini didasarkan pada analisis numerik data. Misalnya sensus penduduk yang pernah dilakukan pemerintah Amerika Serikat.

Metode kuantitatif sosiologi adalah metode penelitian yang didasarkan pada penggunaan simbol dan angka, di mana hal ini berkaitan dengan segala sesuatu yang bisa diukur.

Hasil penelitian metode ilmiah sosiologi ini pun berbentuk angka yang umumnya disajikan dalam tabel, grafik, atau sejenisnya.

Sejumlah pihak yang menggunakan metode kuantitatif sosiologi ini, mengklaim bahwa metode ini dapat menghasilkan data yang lebih saintifik atau ilmiah.

Baca juga: 3 Peran Sosiologi dalam Penelitian

Sedangkan pihak pendukung metode kualitatif sosiologi, berpendapat bahwa metode kuantitatif cenderung menyembunyikan realitas dari fenomena sosial yang ada.

Mereka memandang bahwa metode kuantitatif ini cenderung meremehkan atau mengabaikan faktor tertentu yang tidak dapat diukur.