KOMPAS.com - Apakah kamu pernah bercita-cita untuk menjadi seorang pemimpin di suatu perusahaan?
Maka, kamu perlu mengenal lebih lanjut mengenai teori manajemen. Berikut penjelasannya:
Teori manajemen adalah kumpulan ide yang memberikan rekomendasi terkait aturan umum dalam mengelola suatu organisasi atau bisnis.
Selain itu, teori manajemen merupakan konsep dan kerangka kerja yang dapat membantu kita dalam memahami bagaimana prinsip-prinsip, fungsi, dan tugas manajemen.
Baca juga: Pengertian Manajemen Menurut Ahli
Berikut ini beberapa jenis dari teori manajemen:
Teori klasik mencakup teori administrasi klasik yang dikembangkan oleh Henri Fayol dan teori pendekatan ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Wislow Taylor. Teori ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Teori ini memiliki prinsip yang menekankan pada fungsi manajemen, hierarki otoritas, struktur organisasi, pembagian tugas, dan perbaikan efisiensi kerja.
Teori klasik mengasumsikan manusia bertindak secara rasional, termotivasi oleh insentif finansial, tugas-tugas kerja dapat diuraikan menjadi elemen yang terpisah.
Teori klasik memperoleh beberapa kritik karena kurangnya perhatian pada faktor manusia dan dinamika sosial dalam organisasi.
Meskipun begitu, prinsip-prinsip yang ada dalam teori ini memberikan landasan penting untuk pengembangan manajemen modern dan masih berpengaruh pada praktik manajemen saat ini.
Teori ini membahas akan pentingnya hubungan antara manajer dengan karyawan. Selain itu, teori hubungan manusia juga membahas faktor psikologis dan faktor sosial yang berdampak pada kepuasan dan produktivitas kerja.
Teori ini merupakan kritik terhadap pendekatan klasik yang dianggap terlalu fokus pada aspek tenis, sehingga mengabaikan faktor manusia yang juga ada di tempat kerja.
Ahli yang berkontribusi mengembangkan teori hubungan manusia adalah Elton Mayo, Chester Barnard, Mary Parker Follet.
Pemikiran utama dalam teori hubungan manusia:
Baca juga: Bidang-bidang dalam Manajemen
Teori perilaku memiliki fokus pada bagaimana perilaku individu di tempat kerja, sehingga menggeser fokus dari struktur organisasi dan tugas kerja ke aspek manusia dan interaksi sosialnya di lingkungan kerja.
Ahli yang berkontribusi mengembangkan teori ini, yaitu Douglas McGregor, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg.
Pendekatan yang digunakan dalam teori ini, yaitu:
Pendekatan yang menekankan pada pemahaman perilaku individu di tempat kerja.
Douglas McGregor mengemukakan teori X dan Y untuk membagi pandangan mengenai manusia yang ada di dalam organisasi.
Teori X menganggap manusia secara inheren malas, sehingga memerlukan pengawasan yang ketat. Sedangkan, teori Y memandang bahwa manusia secara alami ingin berkontribusi, sehingga mampu untuk mengambil tanggung jawab.
Pendekatan yang menyoroti hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan.
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang dapat memenuhi kebutuhan motivasi dan kepuasan karyawan.
Teori kontingensi menyatakan bahwa tidak ada satu pun teori manajemen yang tepat untuk digunakan dalam segala situasi. Manajer harus menyesuaikan bagaimana keadaan dan tuntutan yang ada sebelum melakukan pendekatan.
Ahli yang berkontribusi dalam mengembangkan teori ini adalah Joan Woodward, Fred Fiedler, dan Paul Lawrence.
Teori kontingensi mengakui bahwa setiap perusahaan ataupun situasi yang dihadapinya memiliki karakteristik yang unik, sehingga pendekatan manajemen yang diperlukan harus disesuaikan dengan konteks yang spesifik
Faktor dan prinsip utama teori kontingensi:
Teori sistem dikemukakan oleh Ludwig Von Bartalanffy.
Teori sistem memandang organisasi merupakan sistem yang sangat kompleks dan saling berkaitan. Teori ini menyoroti akan pentingnya memahami hubungan dan interaksi setiap komponen yang ada di dalam organisasi.
Berikut konsep dan prinsip utama teori sistem:
Dengan menggunakan konsep dari teori sistem, seorang manajer mampu memahami dan mengelola organisasi dengan lebih efektif dalam menghadapi dinamika dan tantangan yang kompleks.
Teori keunggulan bersaing dikembangkan oleh Michael Porter.
Teori keunggulan bersaing merupakan pendekatan dalam manajemen yang memiliki fokus pada upaya organisasi dalam mempertahankan keunggulan mereka dalam pasar yang sangat kompetitif.
Konsep dan prinsip utama dalam teori keunggulan bersaing:
Teori ini memandang bahwa suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang mampu membedakan mereka dengan para pesaing supaya dapat sukses di dunia bisnis.
Dengan menguasai teori ini, perusahaan mampu mengembangkan strategi yang sesuai dalam mencapai keunggulan yang kompetitik dan mampu mempertahankannya untuk jangka panjang.
Baca juga: 3 Tipe Kegiatan Manajemen dan Penjelasannya
Umumnya, teori manajemen diterapkan oleh para pemimpin untuk mengelola perusahaan mereka.
Dalam praktiknya, implementasi teori manajemen dapat dilihat saat manajer atau pemimpin organisasi mendorong karyawannya untuk memberikan kontribusi yang terbaik dalam mencapai tujuan organisasi mereka.
Pemimpin perusahaan dapat memilih untuk mengimplementasikan konsep dari berbagai teori manajemen yang paling sesuai dengan karyawan dan budaya perusahaannya.
Jika pemimpin mengimplementasikan teori manajemen dengan baik, maka akan diperoleh manfaat dari manajemen yaitu sebagai berikut:
Dengan menggunakan teori manajemen, para pemimpin akan belajar cara mengelola anggota tim sebaik-baiknya, sehingga kinerja mereka akan meningkat dan berujung pada peningkatan produktivitas.
Teori manajemen memberikan berbagai strategi kepada pemimpin untuk dapat mempercepat proses pengambilan keputusan. Para pemimpin menjadi lebih efektif dalam menjalankan peran mereka.
Para pemimpin dapat menerapkan cara untuk mendorong partisipasi anggota tim dan meningkatkan kolaborasi mereka di tempat kerja.
Para pemimpin dapat membuat perubahan yang terbukti secara ilmiah daripadi mengandalkan penilaian subyektif mereka.
Referensi: