Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakaian Adat Jawa Tengah: Jenis dan Maknanya

Kompas.com - 07/09/2023, 05:30 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Bagi wanita, kain jarik melambangkan sebuah batasan, yakni seorang perempuan harus dapat diatur, taat, mudah dibimbing, serta lemah lembut.

Sedangkan bagi pria, kain jarik melambang batasan, di mana seorang pria harus mampu bertanggung jawab penuh atas kehidupannya.

Baca juga: Baju Jawi Jangkep dan Kebaya, Pakaian Tradisional Jawa Tengah

Basahan

Basahan merupakan setelan yang digunakan untuk pengantin pada acara pernikahan adat Jawa. Mempelai wanita menggunakan kain batik yang dililitkan pada tubuh seperti kemben, dengan bawahan menggunakan dodot disertai riasan Paes Ageng Kanigaran.

Sementara mempelai pria hanya menggunakan dodot sebagai bawahan, tanpa menggunakan atasan atau bertelanjang dada, disertai dengan kuluk dan keris.

Umumnya Basahan dilengkapi dengan aksesoris sebagai pelengkap, seperti kalung, gelang tangan, gelang kaki, dan sebagainya.

Basahan bukan hanya sekedar baju adat Jawa yang digunakan pada acara pernikahan, lebih dari itu Basahan megandung makna yang mendalam. Dengan menggunakan pakaian ini, pengantin dianggap telah berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selain itu, Basahan juga mengandung harapan agar mempelai dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, serta berjalan selaras dengan alam.

Baca juga: Mengenal Upacara Perkawinan Adat Jawa

Beskap

Pada awalnya, beskap merupakan bagian dari pakaian Jawi Jangkep, namun seiring berjalannya waktu, beskap sering kali dipakai secara terpisah.

Makna dan filosofi beskap adalah, seorang pria diharapkan mampu menjadi manusia yang selalu bertaqwa kepada tuhan.

Kuluk

Kuluk berfungsi sebagai penutup kepala untuk pria, dengan struktur yang kaku dan agak tinggi serta dilapisi kain beludru berwarna hitam. Pada bagian sisinya dihiasi manik-manik berwarna kuning keemasan.

Kuluk digunakan sebagai pelengkap dari Basahan atau Kanigaran. Dahulu kuluk hanya dipakai oleh para raja atau sultan, namun seiring berjalannya waktu kini kuluk banyak dipergunakan oleh pria pada saat acara pernikahannya.

Karena awalnya kuluk hanya dipakai oleh para raja atau para sultan, maka kuluk melambangkan kekuasaan yang dipegang oleh seorang raja.

Ilustrasi Keris. Shutterstock Ilustrasi Keris.

Keris

Keris adalah salah satu senjata tradisional Jawa Tengah yang digunakan sebagai pelengkap pakaian adat pria. 

Dalam pembuatannya, keris memiliki makna yang mendalam. Gagang keris dibuat menghadap ke kanan sebagai lambing kecenderungan pada kebenaran.

Kemudian ujung gagangnya sedikit menunduk, sebagai pertanda kerendahan hati manusia yang membawanya.

Baca juga: Senjata Tradisional Jawa Tengah dan Yogyakarta

Para pesepeda memakai surjan dan mits dalam kegiatan napak tilas peristiwa pemakaman KGPAA Mangkunegara VI di Astana Oetara Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/2/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Para pesepeda memakai surjan dan mits dalam kegiatan napak tilas peristiwa pemakaman KGPAA Mangkunegara VI di Astana Oetara Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/2/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com