Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Contoh Cerita Rakyat

Kompas.com - 06/09/2023, 05:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Ciung Wanara

Ciung Wanara adalah cerita rakyat dari Jawa Barat yang menceritakan seorang Raja Kerajaan Galuh bernama Ciung Wanara. Ia dulunya adalah pangeran terbuang yang berkat perjuangannya, ia berhasil menguasai singgasana Kerajaan Galuh. 

Saat sudah menjadi raja, amarah dan dendam membuatnya rela berperang melawan saudaranya sendiri yang juga merupakan seorang raja.

Hingga akhirnya, ia berhenti berperang karena menyadari bahwa peperangan hanya merugikan masyarakat yang tidak berdosa. Dia seharusnya menggunakkan kekuasaannya untuk kebaikan. 

Ciung Wanara belajar mengenai pentingnya keadilan, kesetiaan, serta pengorbanan. Dengan keberanian dan kebijaksanaan, ia bersumpah untuk memimpin rakyat menuju masa depan yang lebih baik. 

Pesan moral:

Cerita Ciung Wanara mengandung pesan moral, yaitu seorang raja harus bijaksana dan memiliki jiwa kepemimpinan yang mengantarkan rakyat pada kemakmuran. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan bahwa sesama saudara tidak boleh bermusuhan.

Si Malin Kundang

Cerita rakyat dari Sumatera Barat ini mengisakan tentang seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang yang tinggal bersama ayah dan ibunya di pesisir pantai Sumatera.

Suatu hari ayahnya pergi mengarungi lautan untuk ke negeri seberang, namun ia tidak kembali lagi sehingga dikabarkan sudah meninggal. Sejak saat itu, ibunya lah yang mencari nafkah untuk mereka berdua. 

Setelah Malin Kundang dewasa, ia merasa iba dengan ibunya yang tetap bekerja padahal sudah tua. Malin Kundang menyampaikan keinginannya untuk pergi ke negeri seberang demi mencari nafkah. Meskipun awalnya tidak setuju, sang ibu pun mengizinkannya.

Sekian lama kemudian, tersebar kabar bahwa Malin Kundang telah menjadi pria kaya raya dan menikah dengan seorang gadis. Ibu Malin Kundang sangat senang dan bersyukur mendengar anaknya telah sukses.

Suatu hari, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran ke kampung halamannya dengan kapal besar beserta banyak pengawal. Saat Malin Kundang turun dari kapal, ibunya telah menunggu dan ingin memeluknya. Namun, Malin Kundang mendorong ibunya dengan kasar dan juga menghinanya. Ia tidak mengakui bahwa wanita itu adalah ibunya.

Ibu Malin Kundang sangat sedih dan marah. Ia pun mengutuk Malin Kundang menjadi batu. Tidak lama kemudian, terjadi badai dan angin bergemuruh dengan kencang. Tubuh Malin Kundang perlahan kaku menjadi sebuah batu karang.

Pesan moral:

Cerita Malin Kundang mengandung pesan moral yang mengajarkan bahwa kita tidak boleh menjadi anak durhaka.

Baca juga: Struktur Cerita Rakyat Beserta Penjelasannya

Misteri Telaga Warna

Cerita rakyat ini mengisahkan asal usul Telaga Warna. Berawal dari Ratu Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan, yang ingin memiliki anak. Akhirnya Ratu Purbamanah hamil dan melahirkan seorang putri bernama Dewi Kuncung Biru. 

Dewi Kuncung Biru dikenal manja dan rakus. Saat beranjak usia 17 tahun, ia Ingin mengadakan pesta mewah. Rakyat yang sangat mencintainya pun berbondong-bondong memberikan harta bendanya kepada tuan putri. 

Namun, Dewi Kuncung Biru menolak keras semua pemberian rakyat karena tidak menyukai bentuknya. Secara mendadak, langit pun menjadi gelap dan turun hujan yang amat deras, sehingga menenggelamkan Kuta Tanggeuhan menjadi telaga warna-warni atau dikenal dengan Telaga Warna.

Pesan moral:

Dari cerita ini, kita dapat memetik pesan moral bahwa keserakahan dan keegoisan mampu mendatangkan akibat buruk, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Kelingking Sakti

Kelingking sakti merupakan cerita rakyat yang berasal dari Riau. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sangat miskin dengan tiga orang anak bernama Salimbo, Ngah, Kelingking. Ibunya meninggal dunia.

Setelah dewasa, Kelingking merantau dengan berbekal tujuh buah ketupat. Selama perjalanan, ia memakan buah dan daun-daunan yang ada di jalan sehingga bekal ketupatnya masih utuh.

Ketika sampai di hutan lebat, ia tertidur di bawah pohon rindang. Dalam tidurnya, terdengar suara yang mengatakan jika ia ingin menikahi seorang putri, maka ia harus mengikatkan ketupatnya dengan akar tuba dan memasukkannya ke sungai. Setelah itu, ia diperintahkan untuk mengambil ikan besar yang mati di sungai.

Setelah terbangun, kelingking pun melaksanakan perintah tersebut. Ia memakan ikan besar yang ia dapatkan hingga hanya tinggal kepalanya. Namun, ia kesal karena tidak ada tanda-tanda kedatangan sang putri. Ia pun menendang kepala ikan tersebut hingga melambung tinggi dan melanjutkan perjalanannya.

Tibalah ia pada sebuah tempat di mana rajanya mengadakan sayembara untuk memindahkan kepala ikan besar karena mengganggu pemandangan istana. Laki-laki yang memenangkan sayembara tersebut akan dinikahkan dengan anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbedaan Simple Past Tense dan Past Continuous Tense

Perbedaan Simple Past Tense dan Past Continuous Tense

Skola
Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

Skola
Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com