Dalam iklan, bahasa berperan penting karena digunakan sebagai daya tarik penyampaian informasi.
Dilansir dari jurnal Peningkatan Kemampuan Menelaah dan Menulis Teks Iklan (2021) oleh Amellia Resya, secara umum, iklan menggunakan bahasa yang bersifat membujuk pembeli untuk meminatinya.
Sementara menurut Kosasih, iklan menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami.
Iklan menghindari penggunaan bahasa yang berbelit-belit dan terlalu panjang. Iklan selalu menggunakan bahasa yang akrab dengan masyarakat untuk memberi kesan positif.
Bagaimana kaidah kebahasaan dalam menyusun sebuah iklan? Iklan harus memiliki struktur bahasa yang bersifat persuasif dan dapat membujuk atau mendorong seseorang.
Dalam iklan biasanya ditemukan kalimat imperatif atau perintah, berupa permintaan, ajakan, dorongan, atau larangan.
Baca juga: Apa itu Unsur Rasa Percaya Diri pada Iklan?
Kalimat imperatif dalam iklan dapat dijumpai, seperti kata "ikutilah", "wujudkan", "nikmati", "marilah", "janganlah", dan lain-lain.
Penulisan iklan perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan. Kesalahan penulisan dapat memengaruhi citra baik produk atau perusahaan.
Untuk membuat iklan, diperlukan kreator yang kreatif. Mulai dari perencanaan pesan, media, hingga cara penyampaiannya.
Sebuah iklan yang kreatif akan berdampak positif terhadap efektivitas iklan. Lalu, bagaimana cara menyusun sebuah iklan?
Baca juga: 5 Contoh Iklan Nonkomersial
Referensi:
Widhayani, Arrie. 2020. Mahir Menulis Kreatif Teks Iklan, Slogan, dan Poster. Sukoharjo: HM Publisher.
Sugara, Robi. 2017. Pembelajaran Menelaah Pola Penyajian dan Kebahasaan Teks Iklan, Slogan, dan Poster. Skripsi. Universitas Pasundan.
Lukitaningsih, Ambar. 2013. Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran. Jurnal Ekonomi dan Pemasaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.