Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresiasi: Pengertian, Faktor, Contoh, dan Cara Menghitungnya 

Kompas.com - 07/11/2022, 18:37 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Dalam menentukan pendapatan yang akan digunakan untuk menghitung pajak penghasilan, dimungkinkan adanya pengurangan biaya seperti gaji, sewa, pemeliharaan, dan utilitas dari total pendapatan. 

Namun, pengurangan total pendapatan tidak bisa dilakukan untuk biaya aset tetap yang umurnya relatif panjang atau lebih dari satu tahun. 

Dikutip dari buku Matematika Bisnis Untuk Pemula (2021) oleh Muh. Irfandy Azis disebutkan, peraturan mengharuskan biaya barang (aset tetap) dikurangi selama masa manfaat aset tetap tersebut. 

Proses pembagian pengurangan pajak penghasilan selama masa manfaat suatu aset tetap disebut depresiasi. 

Dengan kata lain, pengertian depresiasi adalah mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut. 

Contoh depresiasi seperti perbaikan gedung, mesin, alat-alat kerja, truk, bangunan, dan lain sebagainya. 

Baca juga: 4 Macam Pelaku Ekonomi yang Berbentuk Badan Usaha

Faktor-faktor depresiasi 

Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi atau penyusutan adalah faktor fisik, faktor fungsional, dan biaya depresiasi. 

Berikut penjelasannya: 

Faktor-faktor fisik 

Faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva tetap yaitu aus karena pemakaian, umur, dan kerusakan-kerusakan yang terjadi. 

Faktor-faktor fungsional

Faktor fungsional yaitu ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produsi sehingga perlu diganti. 

Selain itu, karena adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, atau karena adanya kemajuan teknologi. Sehingga aktiva tersebut tidak lagi bisa digunakan. 

Faktor dalam bentuk biaya depresiasi

Ada tiga faktor untuk membentuk biaya depresiasi, yaitu: 

  • Harga perolehan, uang yang dikeluarkan serta biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan dapat digunakan. 
  • Nilai sisa (residu), jumlah yang diterima aktiva ketika dijual, ditukar atau tidak digunakan. Kemudian dikurangi dengan biaya tambahan ketika menjual atau menukar. 
  • Taksiran umur kegunaan, biasanya dinyatakan dalam periode waktu penggunaan sebuah aktiva. Suatu aktiva tentu mengalami pemeliharaan atau reparasi selama penggunaan. 

Baca juga: 8 Masalah Ekonomi di Indonesia

Cara menghitung depresiasi

Cara menghitung depresiasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, sebagai berikut: 

Metode garis lurus 

Metode garis lurus menjadi cara menghitung depresasi yang sering digunakan karena sederhana. Dalam metode ini, beban depresiasi atau penyusutan setiap periode berjumlah sama. Rumusnya: 

Depresiasi/tahun = 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com