Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atom: Pengertian, Perkembangan, dan Komponennya

Kompas.com - 07/11/2022, 13:39 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Semua materi , baik makhluk hidup maupun benda mati terbentuk dari atom. Namun, apakah yang dimaksud dengan atom, bagaimana sejarah perkembangan atom, dan apa saja komponen penyusunnya? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian Atom

Atom adalah unit terkecil pembentuk materi yang memberikan sifat kimia pada suatu unsur.

Atom tidak dapat dibagi lagi menjadi struktur yang lebih kecil tanpa adanya pelepasan partikel bermuatan listruk juga kehilangan sifat kimianya.

Baca juga: Perkembangan Teori Atom: Model Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr

Sejarah Perkembangan Atom

Sejarah perkembangan atom dimulai sejak zaman Yunani  Kuno, sekitar 460 hingga 370 tahun sebelum masehi.

Dilansir dari Compound Interest, Democritus dan Leucippus menggagas bahwa segala sesuatu terbuat dari atom yaitu bidang materi tidak terlihat dan tidak terpisahkan dari jenis dan jumlah terbatas.

Artinya, semua benda terbuat dari atom. Namun, setiap jenis benda memiliki bentuk atom yang bervariasi.

Jhon Dalton (1803)

Namun, dasar perkembangan atom mulai terciptakan saat Jhon Dalton mengemukakan teori atomnya pada tahun 1803.

Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori Atom Dalton

Menurut Dalton, semua materi tersusun dari atom yang tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen yang lebuh kecil.

Model atom Dalton menggambarkan atom sebagai bola pejal  yang tidak dapat dihancurkan, namun dapat disusun ulang.

J.J. Thomson (1904)

Sejarah perkembangan atom terus berlanjut hingga subpartikel atom berupa elektron ditemukan. Pada athun 1904, J.J Thomson mengemukakan model atom puding plum.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, menurut Thomson atom adalah massa bola bermuatan positif dengan jumlah muatan negatif (elektron) yang sama dan tertanam di dalamnya. Sehingga, atom bersifat netral secara elektrik.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Teori Atom Thomson

Ernest Rutherford (1911)

Tidak lama kemudian, proton ditemukan dan Ernest Rutherford mengemukakan teori atomnya pada tahun 1911.

Dilansir dari Lumen Learning, menurut Rutherford muatan positif (proton) terkonsentrasi di ruang kecil pada bagian tengah atom.

Ruang kecil tersebut dinamakan sebagai nukleus atau into atom, di mana sebagian besar massa atom terkonsentrasi.

 Adapun, ruang kosong di luar nukleus merupakan tempat elektron berada dan membentuk sebagian besar volume atom.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Teori Atom Rutherford

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com