KOMPAS.com - Komunikasi non-verbal merupakan penyampaian pesan menggunakan kata-kata non-verbal atau dapat disebut dengan bahasa isyarat.
Penyampaian pesan dalam komunikasi non-verbal juga dapat menggunakan bahasa tubuh atau body language, kontak mata, simbol-simbol, warna, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, seseorang berekspresi senang ketika menjuarai suatu perlombaan. Selain itu, saat seseorang menggelengkan kepala ketika tidak setuju juga merupakan suatu bentuk komunikasi non-verbal.
Komunikasi non-verbal dengam menggunakan simbol dapat dilihat ketika pergi ke toilet lalu terdapat tanda wanita dan pria untuk membedakan ruangannya.
Terdapat beberapa bentuk komunikasi non-verbal dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir dari buku Komunikasi Bisnis (2022) karya Nuning Nurna Dewi dan teman-teman, ada tujuh bentuk komunikasi non-verbal, yaitu:
Baca juga: Komunikasi Nonverbal: Definisi dan Fungsi
Komunikasi visual merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan gambar, grafik, lambang, ataupun simbol.
Misalnya, dalam laporan sebuah proyek ditunjukkan gambar bangunan, mulai dari pengukuran sampai proses pembangunan. Selain itu, digambarkan juga grafik kemajuan proyek dalam bentuk prosentase.
Digunakan juga beberapa warna untuk menunjukkan keterangan yang berbeda, misalnya warna kuning untuk proyek yang sesuai target jadwal, warna hijau yang lebih cepat dan merah untuk yang mengalami keterlambatan.
Simbol, gambar, serta lambang unik tersebut diharapkan dapat menyampaikan sesuatu secara visual dengan cepat dan tepat.
Ilmu yang mempelajari tentang komunikasi sentuhan disebut Ilmu Haptik.
Misalnya, ketika seseorang bersalaman sambil menepuk bahu atau sambil cipika cipiki (cium pipi kanan dan kiri). Selain itu, komunikasi sentuhan dapat terjadi ketika melakukan rangkulan.
Sentuhan yang terjadi tersebut menunjukkan suatu komunikasi batin secara tersirat.
Baca juga: 7 Karakteristik Komunikasi Nonverbal
Komunikasi gerakan tubuh disebut juga dengan Kinesik. Komunikasi ini menggunakan gerakan anggota tubuh untuk menggantikan kata lisan.
Misalnya, seseorang mengepalkan tangan, mata melotot hingga memukul meja ketika sedang marah. Atau ketika seseorang memberikan suatu kode dengan mengedipkan mata.
Gerakan-gerakan tubuh tersebut memiliki makna dan pesan tersendiri dalam proses komunikasi.