Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Globalisasi ekonomi adalah aktivitas ekonomi dan perdagangan secara global (menyeluruh) dan terbuka. Artinya, berbagai negara di dunia menjadi pasar yang satu dan terintegrasi, tanpa mengenal batasan teritorial atau wilayah.
Pemasaran dan aktivitas perusahaan tidak lagi ada di satu negara, tetapi di seluruh dunia. Seolah-olah pasar tidak memiliki batasan.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan perkembangan yang mengarah pada pembentukan sistem di mana terjadi proses penyatuan ekonomi lokal ke dalam sistem ekonomi global internasional.
Proses penyatuan tersebut menjadi rumusan baru ekonomi global yang ditandai dengan kesepakatan internasional mengenai perdagangan pada April 1994, melalui General Agreement on Tariff and Trade (GATT).
Baca juga: Globalisasi Bidang IPTEK dan Upaya Menghadapinya
Pada dasarnya negara-negara di dunia terbagi menjadi dua kelompok dalam menyikapi dan menanggapi globalisasi ekonomi. Kelompok yang menyikapi globalisasi ekonomi terdiri dari negara-negara maju dan memiliki perekonomian yang kuat.
Sementara kelompok yang menolak pemberlakukan perdagangan bebass merupakan negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang banyak, tetapi sumber daya manusia yang mengolahnya terbatas.
Indonesia memberanikan untuk berkecimpung dalam perdagangan bebas. Dengan ditandatangani AFTA berarti Indonesia telah siap ikut ambil bagian dalam perdagangan bebas.
Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi adalah:
Baca juga: Globalisasi Bidang Budaya dan Upaya Menghadapinya
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.