Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kehidupan Suku Kajang, Sulawesi Selatan

Kompas.com - 03/11/2022, 14:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Masyarakat Suku Kajang yang dikenal sebagai suku tertua, bermukim di Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Suku Kajang tinggal di kabupaten Bulukumba sekitar 200 kilometer dari kota Makassar. Hidup dengan kesederhanaan dan bergantung penuh kepada alam, masyarakat suku Kajang memiliki ciri khas berpakaian serba hitam dan tidak memakai alas kaki. 

Suku Kajang memiliki beragam ritual unik yang masih dijaga karena warisan leluhurnya. Suku ini sangat memegang teguh adat istiadatnya. Mereka tidak terlalu tertarik dengan dunia luar.

Baca juga: Mengenal 6 Provinsi di Pulau Sulawesi

Rumah Adat Suku Kajang 

Mengenai bentuk bangunan Suku Kajang, sebetulnya hampir sama dengan bentuk rumah adat Suku Bugis-Makassar yaitu berbentuk rumah panggung.

Perbedaannya adalah setiap rumah di Suku Kajang menghadap ke arah barat. Hal tersebut memiliki makna bahwa apabila membangun rumah melawan arah terbitnya matahari dipercaya mampu memberi berkah.

Bentuk rumah mereka seragam, tidak ada yang berbeda. Hal ini untuk mengungkapkan kesederhanaan dan simbol keberagaman. 

Selain itu, warga Suku Kajang tidak boleh dibangun dengan batu bata dan tanah, melainkan kayu. Bagi mereka, membangun rumah dengan batu bata dan tanah merupakan pantangan. 

Suku Kajang percaya bahwa hanya orang yang sudah meninggal yang diapit oleh liah lahat dan tanah. Selain itu, penggunaan batu bata juga dinilai merusak hutan. Karena untuk membuat batu bata memerlukan kayu bakar yang banyak untuk pembakarannya. 

Bagian-bagina rumah Suku Kajang memiliki beberapa filosofi, yaitu: 

Parra (bagian atas rumah), berfungsi sebagai penyimpanan makanan. Di bawa atap bagian kiri dan kanan ada ruang sebagau rak atau tempat menyimpan barang dan alat. 

Kale Bella (bagian tengah rumah), berfungsi sebagai hunian keluarga. 

Sirih (bagian bawah rumah) berfungsi untuk tempat melakukan kegiatan menenun, ternak, atau menumbuk bahan makanan. 

Baca juga: Mengenal Tari Pakarena, Tarian Tradisional dari Sulawesi Selatan

Pakaian adat Suku Kajang

Pakaian adat Suku Kajang juga terbilang unik. Suku Kajang hanya mengenal satu warna untuk pakaian adatnya, yaitu warna hitam. 

Warna hitam bermakna persamaan dalam segala hal, termasuk sebagai simbol kesederhanaan. Tidak ada warna hitam yang lebih baik antara satu yang lainnya karena semua hitam adalah sama. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com