Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Air permukaan secara alami terisi lewat presipitasi, dan berkurang melalui penguapan serta rembesan ke bawah permukaan, sehingga menjadi air bawah tanah.
Meski ada sumber lainnya, seperti air jebak dan air magma, presipitasi menjadi faktor utama terbentuknya air bawah tanah.
Apa itu air permukaan?
Air permukaan adalah air yang ada di atas permukaan tanah, baik mengalir maupun diam.
Jenis air ini tidak mampu terserap, karena lapisan tanahnya sangat keras. Nantinya aliran yang terkumpul akan mengalir ke suatu titik, seperti sungai, atau laut.
Baca juga: Kenapa Kita Tidak Bisa Minum Air Laut?
Beberapa jenis air permukaan adalah:
Adalah air tawar yang memiliki aliran di mana sumbernya ada di daratan yang bermuara ke laut, danau, maupun sungai yang lebih besar.
Air hujan, mata air, maupun cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah.
Mula-mula, saluran yang dilalui ini relatif sempit dan pendek. Tetapi secara alamiah, alirannya mengikis daerah yang dilaluinya.
Akibatnya saluran ini makin lama, kian lebar serta panjang dan terbentuklah sungai.
Adalah cekungan di permukaan bumi, akibat proses tektonik, vulkanik atau proses lainnya. Cekungan tersebut akan terisi air sungai yang mengalir dan bermuara di cekungan tersebut.
Baca juga: Air Permukaan: Bentuk, Macam, dan Fungsinya
Danau sangat penting keberadaannya bagi kehidupan, khususnya manusia, misalnya sebagai cadangan air untuk kepentingan perairan (irigasi) dan air minum.
Air danau juga berperan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, sarana olahraga dan rekreasi, pengatur air untuk mencegah banjir dan untuk kegiatan perikanan.