Dalam bekerja, mereka selalu menembang atau nguro-uro istilah Jawanya, untuk mengusir rasa kantuk dan lelah. Dari sinilah muncul ide untuk membuat sendratari lagendrian.
Adalah seni pertunjukan Bali yang masih relatif muda usianya, dan merupakan paduan antara sendratari, sandiwara (drama modern), arja (prembon), yang diiringi gamelan gong kebyar.
Sebagai bentuk kesenian rakyat, ketiga jenis pertunjukan tersebut terpadu secara harmonis melalui cerita rakyat Bali.
Nama drama gong diberikan, karena dalam pementasannya tiap gerak pemain serta peralihan suasana dramatik diiringi gamelan gong kebyar.
Adalah drama tari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya, dan merupakan tari klasik Bali yang paling kaya akan gerakan tarinya.
Baca juga: Pengertian Seni Teater dan Fungsinya
Gambuh dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Sendratari ini berbentuk teater, di mana di dalamnya ada seni tari, seni vokal, sastra, drama, dan lainnya.
Di Bali, gambuh muncul pada abad ke-15, yang lakonnya bersumber dari cerita Panji.
Merupakan teater tradisional yang tumbuh subur di Jakarta dan kawasan sekitarnya. Lenong dimainkan oleh sejumlah penari pria dan wanita dengan dialog berbahasa Melayu dialek Betawi.
Lenong terkenal di Jakarta dan sekitarnya, pada 1922.
Jenis sendratari ini biasanya diiringi gamelan gambang kromong, yang terdiri dari gambang, kromong, gong, gendang, kempor, suling, kecrekan, serta alat musik Tionghoa, seperti tehyan, kongahyan, dan sukong.
Lakon yang biasa dipilih umumnya mengandung pesan moral, seperti menolong yang lemah dan memberantas kejahatan.
Baca juga: Lenong Betawi: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya
Adalah seni teater masyarakat melayu, terutama Sumatera Utara dan Riau. Pertunjukannya dibawakan oleh sekelompok penari dan pemusik profesional yang menggabungkan unsur keagamaan, sandiwara, tari, musik dengan vokal atau instrumental sederhana.
Biasanya pemain makyong adalah wanita. Pemain pria yang ikut, biasanya akan menggunakan topeng.