Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenis-jenis Sendratari di Indonesia

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pada 1960-an, sekelompok seniman asal Yogyakarta dan Surakarta berkumpul untuk menciptakan hal baru dari drama tari, yang kemudian disebut sendratari.

Tujuan pembentukan sendratari ini untuk menyediakan hiburan budaya yang dapat dinikmati dan dimengerti masyarakat lokal dan turis.

Berikut beberapa jenis sendratari yang ada di Indonesia:

Wayang wong Jawa

Wayang wong adalah salah satu drama tari dari Jawa yang memadukan tiga cabang kesenian, yaitu tari, karawitan, dan drama.

Lakon yang dipentaskan dalam wayang wong bersumber pada cerita wayang Purwa, misalnya Ramayana dan Mahabarata.

Jenis kesenian wayang wong awalnya berkembang, terutama di lingkungan keraton dan kalangan priayi (bangsawan) Jawa.

Berdasarkan sejarahnya, wayang wong lahir pada abad ke-18. Diciptakan oleh Mangkunegara I yang diilhami oleh perkembangan seni drama di Eropa.

Wayang wong untuk pertama kalinya dipentaskan di Surakarta. Namun, karena tidak bertahan lama, akhirnya dipindahkan ke Yogyakarta.

Wayang wong Bali

Merupakan salah satu bentuk teater Bali yang memadukan tari, musik, dan drama. Di Bali ada dua jenis wayang wong, yaitu wayang wong parwa dan wayang wong Ramayana.

Adalah semacam opera khas Bali. Merupakan sebuah drama tari yang dialognya dikembangkan secara macapat.

Drama tari arja adalah salah satu kesenian yang sangat digemari kalangan masyarakat Bali. Diperkirakan muncul pada 1820-an, yakni saat pemerintahan raja Klungkung bernama I Dewa Agung Sakti.

Lagendrian

Adalah drama tari Jawa yang menggabungkan tarian, karawitan, dan drama. Berbeda dengan wayang wong, jenis sendratari ini lebih menitikberatkan penampilan vokal.

Lagendria lahir dari kalangan pekerja perempuan sebagai buruh batik yang disebut pengobeng.

Dalam bekerja, mereka selalu menembang atau nguro-uro istilah Jawanya, untuk mengusir rasa kantuk dan lelah. Dari sinilah muncul ide untuk membuat sendratari lagendrian.

Adalah seni pertunjukan Bali yang masih relatif muda usianya, dan merupakan paduan antara sendratari, sandiwara (drama modern), arja (prembon), yang diiringi gamelan gong kebyar.

Sebagai bentuk kesenian rakyat, ketiga jenis pertunjukan tersebut terpadu secara harmonis melalui cerita rakyat Bali.

Nama drama gong diberikan, karena dalam pementasannya tiap gerak pemain serta peralihan suasana dramatik diiringi gamelan gong kebyar.

Gambuh

Adalah drama tari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya, dan merupakan tari klasik Bali yang paling kaya akan gerakan tarinya.

Gambuh dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Sendratari ini berbentuk teater, di mana di dalamnya ada seni tari, seni vokal, sastra, drama, dan lainnya.

Di Bali, gambuh muncul pada abad ke-15, yang lakonnya bersumber dari cerita Panji.

Merupakan teater tradisional yang tumbuh subur di Jakarta dan kawasan sekitarnya. Lenong dimainkan oleh sejumlah penari pria dan wanita dengan dialog berbahasa Melayu dialek Betawi.

Lenong terkenal di Jakarta dan sekitarnya, pada 1922.

Jenis sendratari ini biasanya diiringi  gamelan gambang kromong, yang terdiri dari gambang, kromong, gong, gendang, kempor, suling, kecrekan, serta alat musik Tionghoa, seperti tehyan, kongahyan, dan sukong.

Lakon yang biasa dipilih umumnya mengandung pesan moral, seperti menolong yang lemah dan memberantas kejahatan.

Makyong

Adalah seni teater masyarakat melayu, terutama Sumatera Utara dan Riau. Pertunjukannya dibawakan oleh sekelompok penari dan pemusik profesional yang menggabungkan unsur keagamaan, sandiwara, tari, musik dengan vokal atau instrumental sederhana.

Biasanya pemain makyong adalah wanita. Pemain pria yang ikut, biasanya akan menggunakan topeng.

Makyong dikenal masyarakat Indonesia pada abad ke-17, melalui Kelantan, kemudian masuk ke Riau, dan dari Patani (Thailand) kemudian ke Sumatera Utara.

Mendu

Merupakan teater, nyanyian, tarian, dan banyolan yang tumbuh subur di Pulau Bunguran dan Pulau Tujuh, Kepulauan Riau.

Nama mendu berasal dari lakon yang sering dimainkan, yaitu Dewa Mendu. Akan tetapi, pendapat lain mengatakan, bahwa nama ini berasal dari meng-Hindukan. Karena hikayat yang dipergelarkan, mayoritas terjadi pada zaman Hindu.

Merupakan salah satu teater tradisional yang terdapat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Jenis sendratari ini memadukan unsur lawak, tarian, dan nyanyian.

Istilah Mamanda berasal dari istilah pamanda atau paman. Kata tersebut dalam satu lakon, merupakan panggilan raja yang ditujukan kepada menteri, wajir, atau mangkubumi-nya.

Merupakan drama yang berasal dari Minangkabau, Sumatera barat. Ada tiga unsur pendukungnya, yaitu nyanyian, tarian gelombang, dan akting.

Istilah randai berasal dari kata merandai, berarti mengarang atau melingkar di suatu kawasan lapangan.

Randai dalam bentuknya yang sekarang, merupakan hasil akulturasi yang panjang antara tradisi kesenian Minangkabau dengan bentuk sandiwara modern, seperti tonil, yang mulai dikenal rakyat Minangkabau sejak abad ke-20.

Lakon yang sering dipakai dalam jenis sendratari ini adalah kaba, yaitu bentuk sastra lisan daerah Minangkabau.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/13/110000569/jenis-jenis-sendratari-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke