Enzim dapat bekerja bolak-balik karena bisa ikut bereaksi tanpa memengaruhi hasil akhir dan akan terbentuk lagi di hasil reaksi sebagai enzim.
Saat ikut serta untuk bereaksi, maka struktur kimia enzim juga akan berubah. Namun di akhir reaksi, struktur kimia enzim akan terbentuk kembali seperti semula.
Baca juga: Spesifisitas dan Faktor yang Memengaruhi Aktivitas Enzim
Misalnya saja, enzim lipase yang bisa mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Begitupun sebaliknya, lipase juga bisa menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak.
Selain itu, enzim tidak hanya dapat menguraikan molekul yang kompleks, namun juga bisa membentuk molekul kompleks dari molekul sederhana penyusunannya atau reaksi bolak-balik.
Enzim mempunyai sebagian besar sifat protein yang dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada suhu rendah, protein enzim akan mengalami koagulasi dan pada suhu tinggi akan mengalami denaturasi.
Karen enzim tersusun dari komponen protein, maka sifat enzim tergolong koloid. Enzim sendiri mempunyai permukaan antar partikel yang sangat besar sehingga bidang kegiatannya juga besar.
Baca juga: Kofaktor pada Enzim: Jenis serta Peran Pentingnya
Aktivitas enzim dapat dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhu rendah, maka kerja enzim akan melambat.
Makin tinggi suhu reaksi kimia yang dipengaruhi oleh enzim, maka akan makin cepat. Namun apabila suhu terlalu tinggi, maka enzim tersebut akan mengalami denaturasi.
Karena enzim berperan sebagai katalisator, namun tidak ikut bereaksi, maka jumlah yang digunakan sebagai katalis tidak perlu banyak-banyak. Satu molekul enzim bisa bekerja berulang kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa enzim tersusun atas komponen protein. Oleh karena itu, sifat enzim tergolong koloid.
Baca juga: Jenis-jenis Koloid dan Sifatnya
Enzim sendiri mempunyai permukaan antar partikel yang cukup besar. Sehingga bidang aktivitasnya juga cenderung besar.
Sebuah enzim kimia bisa terjadi apabila molekul yang terlibat mempunyai cukup energi internal untuk membawanya ke puncak bukit energi menuju ke bentuk reaktif yang disebut dengan tahap transisi.
Energi aktivasi sebuah reaksi yaitu jumlah energi dalam kalori yang dibutuhkan untuk membawa semua molekul pada 1 mol senyawa pada suhu tertentu menuju tingkat transisi di puncak batas energi.
Jika suatu reaksi kimia ditambahkan dengan katalis berupa enzim, maka energi aktivasi bisa diturunkan dan reaksi akan berjalan dengan lebih cepat.
Baca juga: Soal UAS Kimia: Katalis dalam Laju reaksi
Enzim tidak berperan untuk menentukan mau ke mana arah reaksi tersebut berjalan. Senyawa yang lebih diperlukan adalah poin dari arah sebuah reaksi kimia.
Misalnya saja, tubuh yang kekurangan glukosa, maka akan bisa memecah gula cadangan atau glikogen dan juga sebaliknya.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.