Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Udara: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, dan Jenisnya

Kompas.com - 29/09/2022, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Makin tinggi suhu udaranya, tekanan udara di sekitarnya jadi semakin rendah. Akan tetapi, ketika suhu udaranya rendah atau dingin, tekanan udaranya akan meningkat.

Persebaran tekanan udara juga ikut memengaruhi suhu udara. Pengaruh letak lintang Bumi melalui suhu, bisa menghasilkan pola tekanan udara di permukaan Bumi berbentuk simetris.

Contohnya daerah khatulistiwa, di mana tekanan udara berada pada kondisi rendah jika dibandingkan dengan daerah lain.

Daerah yang masuk dalam wilayah dingin atau kutub mempunyai tekanan udara tertinggi dibanding daerah di wilayah tropis, subtropis, maupun sedang.

  • Persebaran daratan dan lautan

Persebaran daratan dan lautan berperan penting, terutama pada wilayah yang ada di lintang bagian tengah.

Saat musim dingin tiba, sebagian daratan menjadi lebih dingin dan menjadi pusat dari udara bertekanan tinggi.

Baca juga: Kelembapan Udara: Definisi dan Jenisnya

Sedangkan ketika musim panas, daratan menjadi lebih panas, dan di saat yang sama tekanan udara menjadi lebih rendah dibanding musim dingin.

Akan tetapi saat musim dingin, tekanan udara menjadi rendah saat berada di lautan, dan ketika musim panas, tekanan udaranya meningkat.

Jenis tekanan udara

Ada dua jenis tekanan udara, yaitu:

Merupakan tekanan udara yang sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Makin tinggi suhunya, tekanan udara akan menurun.

Sebaliknya, jika suhu udara menjadi rendah, tekanan udaranya akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari garis lintang, pergeseran posisi matahari tahunan, serta persebaran daratan dan lautan.

  • Tekanan udara vertikal

Adalah tekanan udara yang dibatasi ruang dan waktu. Artinya tekanan udara akan berbeda di tiap tempat dan waktu.

Bisa dikatakan bahwa tekanan udara vertikal adalah tekanan udara yang tekanannya menurun jika makin ke atas.

Baca juga: Pencemaran Udara: Dampak dan Solusi

Misal, pada ketinggian 0 kaki, tekanan udaranya 1.013,25, sedangkan pada ketinggian 20 ribu kaki, tekanan udaranya sebesar 466,00.

Ini menjadi pertanda bahwa makin tinggi tempatnya, massa jenis atau kerapatan udaranya kian kecil, dan jumlah oksigen yang terkandung di dalamnya juga kecil.

Tekanan udara selalu mengalami penurunan seiring bertambahnya ketinggian suatu tempat, begitupun sebaliknya.

Perlu diketahui jika tekanan udara selalu turun 1/30 kali tiap kenaikan 300 meter, atau per 1 mmHg tiap kali naik 11 meter di atmosfer lapisan bawah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com