Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tekanan udara disebut juga air pressure, merupakan komponen penting yang memengaruhi cuaca dan iklim di suatu wilayah.
Air pressure berperan dalam menggerakkan udara dari satu wilayah ke wilayah lain, membawa awan, juga mendorong terciptanya hujan.
Tekanan udara diukur dengan alat bernama barometer. Alat ini bekerja secara otomatis, dan penggunanya bisa langsung melihat skala yang muncul.
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam tiap satuan luas tertentu.
Tenaga yang menggerakkan massa udara tersebut, menekan searah gaya gravitasi bumi. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb) atau Hectopascal (hPa).
Tekanan udara dipengaruhi temperatur atau suhu udara yang terjadi di suatu tempat dan waktu tertentu.
Baca juga: Kualitas Udara: Pengertian, Parameter, dan Cara Menjaganya
Apabila temperatur udaranya tinggi, volume molekul atau partikel udara akan berkembang, sehingga tekanannya menjadi rendah dan berbanding sebaliknya.
Tekanan udara merupakan salah satu parameter yang berkaitan erat dengan variasi pembentukan arah juga kecepatan angin.
Beberapa faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah:
Salah satu faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah suhu atau temperatur. Saat temperatur udara dalam kondisi tinggi, volume dan molekul udaranya ikut mengembang.
Akibatnya tekanan udara menjadi rendah. Begitupun sebaliknya, ketika suhu udara rendah, tekanan udaranya meningkat.
Tempat di ketinggian tertentu, seperti gunung atau pegunungan, lapisan udara di sekitar puncaknya memiliki persediaan yang sangat sedikit, tipis serta renggang. Akibatnya tekanan udara di tempat tersebut menjadi sangat rendah.
Ini berbeda saat berada di dataran rendah, seperti di pesisir. Tekanan udara di daerah ini cukup tinggi, sehingga merasa lebih nyaman untuk bernapas saat berada di dataran rendah dibanding di dataran tinggi.
Baca juga: Unsur-unsur Pembentuk Udara
Tekanan udara juga dipengaruhi oleh lintang bumi. Perbedaan lintang bumi di tiap wilayah akan memengaruhi perubahan tekanan udara.
Makin tinggi suhu udaranya, tekanan udara di sekitarnya jadi semakin rendah. Akan tetapi, ketika suhu udaranya rendah atau dingin, tekanan udaranya akan meningkat.
Persebaran tekanan udara juga ikut memengaruhi suhu udara. Pengaruh letak lintang Bumi melalui suhu, bisa menghasilkan pola tekanan udara di permukaan Bumi berbentuk simetris.
Contohnya daerah khatulistiwa, di mana tekanan udara berada pada kondisi rendah jika dibandingkan dengan daerah lain.
Daerah yang masuk dalam wilayah dingin atau kutub mempunyai tekanan udara tertinggi dibanding daerah di wilayah tropis, subtropis, maupun sedang.
Persebaran daratan dan lautan berperan penting, terutama pada wilayah yang ada di lintang bagian tengah.
Saat musim dingin tiba, sebagian daratan menjadi lebih dingin dan menjadi pusat dari udara bertekanan tinggi.
Baca juga: Kelembapan Udara: Definisi dan Jenisnya
Sedangkan ketika musim panas, daratan menjadi lebih panas, dan di saat yang sama tekanan udara menjadi lebih rendah dibanding musim dingin.
Akan tetapi saat musim dingin, tekanan udara menjadi rendah saat berada di lautan, dan ketika musim panas, tekanan udaranya meningkat.
Ada dua jenis tekanan udara, yaitu:
Merupakan tekanan udara yang sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Makin tinggi suhunya, tekanan udara akan menurun.
Sebaliknya, jika suhu udara menjadi rendah, tekanan udaranya akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari garis lintang, pergeseran posisi matahari tahunan, serta persebaran daratan dan lautan.
Adalah tekanan udara yang dibatasi ruang dan waktu. Artinya tekanan udara akan berbeda di tiap tempat dan waktu.
Bisa dikatakan bahwa tekanan udara vertikal adalah tekanan udara yang tekanannya menurun jika makin ke atas.
Baca juga: Pencemaran Udara: Dampak dan Solusi
Misal, pada ketinggian 0 kaki, tekanan udaranya 1.013,25, sedangkan pada ketinggian 20 ribu kaki, tekanan udaranya sebesar 466,00.
Ini menjadi pertanda bahwa makin tinggi tempatnya, massa jenis atau kerapatan udaranya kian kecil, dan jumlah oksigen yang terkandung di dalamnya juga kecil.
Tekanan udara selalu mengalami penurunan seiring bertambahnya ketinggian suatu tempat, begitupun sebaliknya.
Perlu diketahui jika tekanan udara selalu turun 1/30 kali tiap kenaikan 300 meter, atau per 1 mmHg tiap kali naik 11 meter di atmosfer lapisan bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.