Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Bangsa Indonesia Mengatasi Masalah Ekonomi di Awal Kemerdekaan

Kompas.com - 30/08/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pada awal berdirinya Republik Indonesia, keadaan ekonominya sangat buruk. Karena adanya inflasi dan blokade ekonomi oleh Belanda (NICA).

Guna mengatasinya, pemerintah dan rakyat terus berupaya untuk memulihkan ekonomi juga meningkatkan kesejahteraan bersama.

Pada Februari 1946, pemerintah mulai memprakarsai upaya pemecahan masalah ekonomi yang mendesak. Upaya tersebut adalah:

  • Pinjaman nasional
  • Konferensi ekonomi
  • Pembentukan Badan Perancang Ekonomi
  • Rencana Kasimo
  • Persatuan Tenaga Ekonomi

Berikut penjelasannya: 

Pinjaman nasional

Upaya ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Indonesia saat itu, Ir. Surachman, pada Juli 1946. Pinjaman nasional ini akan dibayar kembali dalam jangka waktu 40 tahun.

Konferensi ekonomi

Konferensi ini dihadiri para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggung jawab langsung terhadap masalah ekonomi di Jawa.

Baca juga: Pembentukan Kabinet pada Awal Kemerdekaan

Konferensi ini dipimpin Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan Mangunkusumo. Konferensi ini bertujuan menyepakati solusi atas permasalahan ekonomi yang mendesak.

Setelah konferensi pertama, pertemuan kedua diadakan di Thoreau pada 6 Mei 1946. Konferensi ini membahas permasalahan ekonomi yang lebih luas.

Contohnya perencanaan ekonomi pemerintah, keuangan negara, pengendalian harga, alokasi, serta distribusi tenaga kerja.

Pembentukan Badan Perancang Ekonomi

Atas inisiatif Menteri Kemakmuran, dr. A.K. Gani, badan ini dibentuk untuk merencanakan pembangunan ekonomi selama dua hingga tiga tahun.

Perencanaan ini ditujukan untuk mengoordinasikan dan merasionalisasi seluruh cabang produksi dalam bentuk badan hukum.

Misalnya seperti apa yang telah dilakukan BPPGN (Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara dan PPN (Perusahaan Perkebunan Negara).

Baca juga: Penyebab Inflasi Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Rencana Kasimo

Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan, I.J. Kasimo. Upaya ini dilakukan dengan merencanakan produksi tiga tahun (1948-1950) untuk usaha swasembada pangan.

Untuk meningkatkan produksi bahan pangan, Kasimo menyarankan agar:

  • Menanami tanah kosong di Sumatera timur seluas 281.277 hektare
  • Melakukan intensifikasi dengan menanam bibit unggul di Jawa
  • Mencegah penyembelihan hewan yang berperan penting dalam produksi pangan
  • Dibentuknya kebun bibit di tiap desa
  • Transmigrasi

Persatuan Tenaga Ekonomi

Merupakan organisasi yang dipimpin B.R. Motik. Bertujuan menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta.

Harapannya, individualisasi dalam ekonomi, terutama di kalangan organisasi pedagang, bisa dilenyapkan. Sehingga mampu memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia.

Baca juga: Kondisi Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com