Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percobaan Louis Pasteur yang Menentang Teori Generasi Spontan

Kompas.com - 04/07/2022, 12:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comTeori asal-usul kehidupan generasi spontan Aristoteles di dukung oleh banyak ilmuan, namun kemudian dipatahkan oleh Louis Pasteur. Berikut adalah penjelasan percobaan Louis Pasteur!

Latar belakang percobaan Louis Pasteur

Louis Pasteur adalah seorang ahli kimia sekaligus mikrobiologi asal Prancis. Pasteur adalah seorang ilmuan terkemuka yang menyumbangkan ilmunya bagi kemajuan sains, teknologi, juga kedokteran.

Percobaan Loius Pasteur dilakukan pada abad ke-19, setelah Charles Darwin mengemukakan teori evolusi dalam bukunya yang berjudul “On the Origin of Species”.

Baca juga: Teori Generatio Spontanea: Teori Asal-usul Kehidupan

Pada saat itu, teori generasi spontan telah disanggah oleh Francisco Redi dan juga Lazzaro Spallanzani. Namun, Louis Pasteur mencoba untuk menyelesaikan berbagai pertanyaan tentang teori generasi spontan yang belum terjawab.

Percobaan Louis Pasteur

Tidak seperti pendahulu teori biogenesis lainnya, Louis Pasteur menggunakan alat eksperimen yang disebut dengan labu leher angsa.

Dilansir dari Worcester Medical Museums, labu leher angsa adalah penemuan Pasteur berupa labu kaca dengan leher yang meliuk berbentuk huruf S dan mirip dengan leher angsa.

Pasteur kemudian membersihkan labu leher angsa tersebut. Dilansir dari Microbe Notes, Pasteur kemudian memasukkan kaldu ke dalam labu leher angsa, memanaskan lehernya dengan api, laru melakukan perebusan.

Baca juga: Teori John Needham tentang Asal Usul Kehidupan

Perebusan dilakukan cukup lama hingga semua mikroorganisme di dalam labu leher angsa mati. Artinya, tidak ada kehidupan di dalam botol angsa.

Adapun, leher labu dipanaskan dengan api untuk tujuan yang sama yaitu membunuh mikroorganisme yang menempel di dalamnya juga di udara dalam labu.

Kaldu dalam labu leher angsa tersebut didiamkan dalam waktu yang lama. Pasteur mengemati bahwa kaldu tidak berubah menjadi keruh dan tidak ada pertumbuhan organisme di dalamnya.

Dilansir dari Biology Libretexts, hal tersebut dikarenakan lekukan leher labu mencegah partikel masuk ke dalam kaldu sembari tetap mengalirkan udara bebas.

Baca juga: Teori Asal-Usul Kehidupan

Hal tersebut menyebabkan kaldu dalam labu steril dan tidak terkontaminasi mikroorganisme dari udara luar. Namun, terjadi hal yang berbeda jika leher labu pecah atau dicopot.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, leher labu yang pecah membuat kaldu terpapar udara dan membuatnya menjadi keruh.

Kekeruhan kaldu menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kehidupan di dalam kaldu hanya akan muncul jika kaldu dimasuki oleh udara yang terkontaminasi mikroorganisme.

Mikroorganisme yang masuk melalui udara tersebut kemudianberkembang biak dalam kaldu.

Percobaan Louis Pasteur tersebut menunjukkan bahwa kehidupan tidak muncul secara tiba-tiba seperti yang dikemukakan oleh teori generasi spontan. Namun, kehidupan berasal dari kehidupan lain sesuai dengan teori biogenesis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com